Penjelasan Dinkes Kalbar soal Wilayah Kubu Raya yang Masuk Zona Jingga COVID-19

Konten Media Partner
7 Agustus 2020 17:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar menjelaskan terkait data zonasi di Kabupaten Kubu Raya. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar menjelaskan terkait data zonasi di Kabupaten Kubu Raya. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menjelaskan, terkait data zonasi di Kabupaten Kubu Raya, wilayah tersebut masuk dalam zona jingga atau risiko penularan sedang, pada Kamis (6/8).
ADVERTISEMENT
Hal ini menyusul informasi dari Bupati Kabupaten Kubu Raya, Muda Mahendrawan melalui akun media sosialnya yang memaparkan informasi terkait peta sebaran zonasi risiko COVID-19 di wilayah Kubu Raya yang berada di zona kuning atau risiko penularan rendah.
Harisson mengatakan, data yang dikeluarkan oleh Dinas Kabupaten Kubu Raya terkait zonasi risiko COVID-19 merupakan data lama yakni, Minggu (26/7).
“Data zona risiko versi Satgas ini updatenya tanggal 26 Juli 2020. Jadi semua data itu masuk sebuah sistem di Bersatu Lawan COVID-19 (BLC), data dari Satgas itu dari BLC,” jelas Harisson kepada awak media, Jumat (7/8).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar menjelaskan terkait data zonasi di Kabupaten Kubu Raya. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Harisson memaparkan terkait alur perkembangan data pembaharuan zonasi penularan COVID-19. Ia mengatakan, Dinkes Provinsi Kalbar mengirim laporan ke pihak Public Health Emergency Operation Center untuk menyaring data. Sehingga, setiap minggunya pihaknya dapat menerbitkan hasil dari data tersebut.
ADVERTISEMENT
“Itu yang kita kirim datanya setiap hari, mereka yang menyaring data semua itu, termasuk juga dia yang menyaring data dari puskesmas, rumah sakit, data dari Dinas Kesehatan kabupaten kota. Karena setiap puskesmas atau rumah sakit punya sistem aplikasi, mereka menampungi data itu. Jadi, misal minggu kemarin kasus kita tinggi, minggu depan mereka langsung terbitkan,” paparnya.
Harisson mengatakan, data peta zonasi risiko penularan COVID-19 yang keluar ini merupakan data real time, olahan dari pusat.
“Kubu Raya itu sebenarnya menjadi indikator perkembangan penyakit menular, karena di situ ada bandara, dapat membawa penyakit dari luar menularkannya kepada kita. Jadi se-Kalbar itu kita zona kuning, tingkat risiko penularan rendah. Tapi kalau di kabupaten kota itu ada yang kuning, jingga dan hijau,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT