Penjelasan Dinkes Tentang Kondisi Terkini Pasien Positif Corona di Pontianak

Konten Media Partner
16 Maret 2020 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Harisson. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Hi!Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, mengungkapkan, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di Pontianak, saat ini kondisinya mulai membaik.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kondisi pasien dalam keadaan baik, yang menuju proses penyembuhan. Pasien terlihat sudah berjalan-jalan di kamar isolasi. Kamar tetap dikunci, agar tidak keluar," terang Harisson, Senin (16/3).
Harisson menjelaskan, pasien dirawat di ruang isolasi RSUD Soedarso sejak Selasa (10/3). Sebelumnya, pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Kuala Lumpur, pada Sabtu (8/2), dan pulang ke Pontianak pada Sabtu (15/2), menggunakan jalur udara.
Sepulang dari Kuala Lumpur, pasien menunjukan gejala sakit flu, pada Rabu (4/3). Ia masuk ke salah satu rumah sakit swasta di Pontianak.
"Keluhannya batuk, demam, dan sedikit sesak. Hasil pemeriksan rontgen tidak ada pneumonia, diagnosis ISPA, dan masuk kategori pasien dalam pemantauan Covid-19," paparnya.
Namun pada Selasa (10/3), pasien menunjukkan kondisi tambah berat. "Pasien batuk dan sesak, tidak demam, ada diare, dan hasil rontgen ada pneumonia. Status ditingkatkan menjadi pasien dalam pengawasan, dan dirujuk ke RSUD Soedarso," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Hingga pada Sabtu (14/3), pasien dinyatakan positif Covid-19. Setelah melalui proses penyembuhan, Harisson mengatakan pasien menunjukkan kondisi membaik.
"Pasien dilakukan pemeriksaan laboratorium Covid-19 setiap 2 hari sekali. Apabila dalam pemeriksaan laboratorium hasilnya negatif dua kali berturut-turut, maka pasien dianggap sembuh. Mudah-mudahan pasien cepat sembuh," ucapnya.
Ilustrasi pengambilan sampel. Foto: Listya Sekar Siwi/Hi!Pontianak
Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kota Pontianak telah melakukan tracing terhadap keluarga pasien, serta keluarga dekat yang tinggal di satu rumah. Mereka telah diambil specimen nasofaring, untuk kemudian dikirim ke laboratorium di Balitbangkes di Jakarta.
"Untuk tracing di salah satu rumah sakit swasta yang pernah merawat pasien tersebut juga telah dilakukan pemeriksaan laboratorium. Sebanyak 32 orang tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang tersebut, telah kita minta untuk mengisolasi diri di rumah, sambil menunggu hasil laboratorium," pungkasnya.
ADVERTISEMENT