Penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Kalbar soal Klaster RSUD Soedarso

Konten Media Partner
17 September 2020 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengungkapkan penambahan klaster baru yakni klaster RSUD Soedarso yang berjumlah 5 orang, pada Kamis (17/9).
ADVERTISEMENT
Klaster tersebut berawal dari salah satu pegawai di bagian managemen rumah sakit mengalami demam, batuk, pilek hingga kehilangan indra penciuman, Harisson menyebutkan, ia sebelumnya memang jarang menggunakan masker.
“Ini yang bersangkutan tidak memegang pasien tapi dia di bagian managemen, yang bersangkutan ini mengalami demam, batuk, pilek, kehilangan indra penciuman, tapi dia tidak lapor ke temannya dan dia tetap beraktivitas, dan suatu saat dia sesak dan dirawat, setelah di TCM ternyata kasus COVID-19,” jelas Harisson kepada awak media.
Setelah dilakukan pemeriksaan, pihaknya juga menemukan 4 staf lainnya yang terkonfirmasi COVID-19, kelima orang ini hingga saat ini dirawat di RSUD Soedarso karena mengalami beberapa gejala.
“Yang perlu kita ambil pelajaran bahwa yang bersangkutan memang jarang sekali memakai masker, dan terkesan untuk meremehka, tidak menganggap bahwa COVID-19 ini yang harus kita waspadai, sehingga beliau ini tertular dan dirawat,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Harisson mengungkapkan, klaster RSUD Soedarso ini merupaka karyawan di bagian managemen rumah sakit sehingga tidak mengganggu aktivitas pelayanan pasien.
“Dia itu di managemen di salah satu bagian yang tidak berhubungan langsung dengan pelayanan pasien, jadi pelayanan di RSUD Soedarso masih berjalan seperti biasa,” ucapnya.
Hingga saat ini pihaknya telah melakukan disinfekan di RSUD Soedarso, tracing serta swab terhadap 70 orang karyawan.