Penonton Harus Duduk Lesehan untuk Menyaksikan Pagelaran Seni

Konten Media Partner
25 April 2019 9:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Taman Budaya Kalimantan Barat yang semakin memprihatinkan. Foto: Teri Bulat
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Taman Budaya Kalimantan Barat yang semakin memprihatinkan. Foto: Teri Bulat
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Taman Budaya Provinsi Kalimantan Barat yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Pontianak, kondisinya semakin memprihatinkan dan kurang terawat. Ruang berkesinian yang dibangun sejak 1982 ini, tak pernah mendapat perbaikan bahkan renovasi yang berarti.
ADVERTISEMENT
Semulanya, Taman Budaya Kalimantan Barat memiliki beberapa fasilitas gedung, seperti ruang studio musik, studio tari, gedung pentas, musala, kantor, ruang genset, dan 2 toilet luar.
Fasilitas ruang make up hanya menyisakan cermin yang masih bisa difungsikan. Foto: Teri Bulat
Yang menjadi ironi saat ini, tak ada lagi bangku untuk penonton menyaksikan pagelaran seni di Taman Budaya. Kursi di tiga bagian tribun untuk para penonton, yang berada di sisi depan panggung, tepi kanan dan tepi kiri, sudah bongkar.
Kondisi kursi yang sudah rapuh, memang tak memungkinkan lagi untuk diduduki penonton yang menyaksikan pagelaran seni di atas pentas. Penonton harus duduk lesehan untuk menyaksikan penampilan kelompok teater, band, musisi, dan pagelaran seni lainnya.
Plafon di ruang belakang panggung sudah banyak yang jebol. Foto: Teri Bulat
Tak hanya itu, dari sisi panggung sendiri ada beberapa papan yang sudah bolong. Toilet pun tidak lagi berfungsi maksimal. Dua ruang make up dan wardrobe plafonnya yang sudah jebol. Ruang operator atau front of house (FOH) kondisi kacanya yang sudah pecah, serta fasilitas backstage yang sudah tidak memadai.
Tribun penonton di Taman Budaya sudah tidak lagi memiliki kursi. Penonton harus duduk lesehan. Foto: Teri Bulat.
Pada tahun 2009 lalu, Taman Budaya sempat merenovasi gedung galeri seni rupa, yang dulunya berada di depan gedung utama Taman Budaya. Kondisinya ketika itu memang sudah tidak layak. Akhirnya gedung tersebut dirobohkan, dan saat ini telah dibangun panggung outdoor.
Galeri Seni Rupa kini telah dirombak menjadi panggung outdoor. Foto: Teri Bulat.
Taman Budaya Kalimantan Barat, yang telah melahirkan banyak sanggar serta komunitas seni di Kota Pontianak tersebut, hingga kini kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
Saat tim Hi!Pontianak mewawancarai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Suprianus Herman, ia membenarkan hal tersebut. "Memang betul, gedung (Taman Budaya) sudah lama dan kurang terawat. Akan kami sampaikan ke pimpinan terkait hal tersebut," ungkapnya melalui pesan singkat Whatsapp, Rabu (24/4).
Sejak dibangung pada 1982, tidak ada renovasi yang dilakukan untuk Taman Budaya Kalimantan Barat. Foto: Teri Bulat.
Pegiat seni yang lahir dari Taman Budaya tersebut juga mengeluhkan tentang kondisi yang seharusnya menjadi wadah untuk mereka bernaung tersebut. "Secara fungsi Taman Budaya untuk pengembangan kegiatan berkesenian sudah berfungsi. Dilihat dari Taman Budaya itu sudah jadi ikon tempat pagelaran kesenian di Pontianak. Tapi untuk hari ini, secara fasilitas, infrastruktur yang ada sudah tidak representatif lagi untuk dijadikan tempat berkesenian di sana," ungkap Surya, satu di antara pegiat seni di Pontianak.
ADVERTISEMENT
Meski kondisinya memprihatinkan, ruang latihan masih digunakan oleh para pegiat seni di Pontianak. Foto: Teri Bulat.
Kondisi gedung yang sudah tak nyaman, peralatan pentas yang sudah mulai tidak memadai, dan banyak yang rusak, menjadi beberapa alasan pegiat seni mencari tempat alternatif untuk berkesenian.
"Akhirnya sekarang Taman Budaya sudah tidak terlalu ramai. Rata-rata pelaku kesenian memilih alternatif tempat lain untuk melakukan kegiatan pagelaran kesenian tadi itu," tambahnya. (hp8)