Penyebar Hoaks Bakso 21 Mengandung Babi Mengaku Hanya Iseng

Konten Media Partner
21 Mei 2022 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalbar, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalbar, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalbar, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan mengatakan, terkait viralnya kasus hoaks Bakso 21 mengandung babi, pelaku mengedit foto tersebut murni karena iseng.
ADVERTISEMENT
Luthfie mengataka,n pelaku penyebar hoaks tersebut telah dipanggil dan bertemu dengan pengelola Bakso 21, di Polda Kalbar. Pelaku mengaku iseng mengedit foto tersebut hanya untuk bahan lucu-lucuan di WAG temannya.
“Kasus Bakso 21 itu memang kita menyayangkan bahwa perbuatan iseng itu tidak disangka imbasnya meluas. Itu iseng saja dari yang bersangkutan. Memang untuk lucu-lucuan ke temannya internal lalu dari temannya di-share ke medsos dan viral,” jelasnya kepada awak media, Sabtu, 21 Mei 2022.
Ia mengatakan, kasus tersebut dapat menjadi sebuah pembelajaran kepada masyarakat agar dapat bijak menggunakan media sosial.
“Saya rasa ini pembelajaran kepada seluruh masyarakat agar bijak menggunakan medsos. Artinya jangan sampai bahan lucu-lucuan tidak sadar dan jadi persoalan besar,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Pelaku penyebaran hoaks tersebut sudah meminta maaf kepada pengelola Bakso 21, kasus tersebut, kata Luthfie sudah diselesaikan secara kekeluargaan dengan syarat pelaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
“Terkait hal itu kita sudah lakukan pemanggilan, pemeriksaan saksi-saksi termasuk anak yang bersangkutan sudah kita lakukan pemeriksaan, dan bertemu pihak Bakso 21. Mereka sudah melakukan dialog dan pelaku meminta maaf dengan syarat-syarat tidak diulangi, dan sebagainya,” papar Luthfie.
“Mudah-mudahan ini jadi pembelajaran agar tidak terulang. Ini diselesaikan secara kekeluargaan, mediasi dan ini dianggap selesai. Penyebaran hoaks tersebut memang murni karena iseng,” tukasnya.