Pertamina Bantu Warga Pontianak Kembangkan Budidaya Ikan

Konten Media Partner
23 Oktober 2020 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Program CSR Pertamina di bidang fish shelter. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Program CSR Pertamina di bidang fish shelter. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Pertamina Bantu Warga Pontianak Kembangkan Budidaya Ikan
Hi!Pontianak - Untuk memberdayakan masyarakat dalam bidang pembenihan ikan atau pengembangan budidaya ikan, PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Pontianak dibantu oleh mitra kerja yaitu Yayasan Jejak Pesisir Nusantara memberikan program CSR kepada masyarakat di Jl. Komyos Sudarso, Gang Kuini 1 RW. 17 Kelurahan Pontianak Barat, Kota Pontianak.
ADVERTISEMENT
Dalam proses awal sebelum pelaksanaan program didapati bahwa para masyarakat tidak dapat mendapatkan hasil maksimal dari budidaya perikanan. Hal ini dikarenakan keterbatasan wawasan dan pengalaman serta terbatasnya modal yang dimiliki untuk melakukan kegiatan pembudidayaan ikan.
“Dalam program ini pihak PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Pontianak dengan diwakilkan dari Yayasan Jejak Pesisin Nusantara (JPN) melakukan pelatihan dan pendampingan terhadap warga binaan yang tercakup dalam program UPR,” kata Muhamad Faturahman, Supervisor HSSE Integrated Terminal Pontianak, Jumat (23/10).
Pelatihan tersebut di antaranya berupa pembuatan pakan mandiri agar dapat menekan biaya operasional dari segi pakan ikan. Kemudian, pelatihan teknis pembenihan dan budidaya ikan dan studi banding ke lokasi budidaya yang telah berkembang.
Program UPR CSR PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Pontianak yang dimulai tahun 2017 memberikan bantuan sarana dan prasarana serta pendampingan kepada kelompok masyarakat.
Pertamina memberikan berbagai bantuan untuk membantu masyarakat. Foto: Dok. Pertamina
Sarana prasarana yang diberikan antara lain adalah 3 unit keramba jaring apung (KJA), pembangunan gudang pakan dan renovasi gundang serta sarana dan prasarana lain pendukung budidaya seperti serokan ikan dan larva, ember serta keranjang sortir.
ADVERTISEMENT
“Bantuan KJA yang diberikan masing-masing unit terdiri dari 1 kolam ukuran 8x4 m yang digunakan untuk pemijahan, 6 kolam ukuran 4x4 yang digunakan untuk pemeliharaan larva dan pembesaran. Pembenihan yang masih di budidayakan sampai sekarang berupa ikan Nila,” papar Faturahman.
Program mulai berjalan dimulai pada tahun 2017 dan berlanjut lagi di tahun 2018. Namun, untuk periode tahun 2019 terdapat kendala operasional dari pusat sehingga sustainable program baru bisa berjalan normal kembali pada tahun 2020.

Pertamina Gagas Program CSR di Bidang Fish Shelter

Tak hanya program penbenihan ikan, Pertamina juga menggagas program CSR di bidang fish shelter. Program fish shelter di Pulau Lemukutan diinisiasi pada tahun 2017. Proses inisiasi dilaksanakan dengan FGD dengan stakeholder, masyarakat, kelompok-kelompok nelayan dan PT Pertamina (Persero) IT Pontianak.
Pertamina memberikan berbagai bantuan untuk membantu masyarakat. Foto: Dok. Pertamina
FGD menitikberatkan partisipasi dari tamu undangan yang akan menghasilkan output potensi, masalah dan rencana program yang nantinya akan diajukan sebagai bahan untuk dilaksanakan program CSR di tahun tersebut (2017).
ADVERTISEMENT
“Program CSR dibidang fish shalter di perairan Kabupaten Bengkayang dapat diharapkan menjadi satu solusi untuk memperbaiki kondisi perikanan di perairan Bengkayang. Pembuatan dan penenggelaman modul fish shelter ini akan menjadi habitat buatan bagi ikan,” jelasnya.
Pelaksanaan Program “Pengembangan Fish Shelter (Rumah Ikan) di Perairan Kabupaten Bengkayang” seperti penenggelaman modul fish sherter yang di Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang berkembang menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan dan makro bentos.
Beberapa jenis ikan yang terdapat di modul fish sheleter juga termasuk ikan ekonomis penting antara lain Baracuda, Kerapu, Kakap, Baronang dan Ekor Kuning. Modul fish shelter tersebut juga telah ditumbuhi oleh berbagai organisme bentik, seperti Bivalvia, Aplidinium, Makroalga, Crinoid, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Dalam jangka waktu tertentu fish shelter tersebut akan berkembang menjadi sebuah ekosistem terumbu karang. Melihat hasil positif dari yang telah dilakukan, maka penambahan modul artifisial lainnya sangat layak untuk dilakukan. Sehingga tutupan terumbu karang yang akan terbentuk serta asosiasinya akan semakin luas dan tentunya akan menambah ruang bagi ikan, biota laut dan organisme bentik.
Pengembangan kawasan fish sherter pada tahun ini (2018) akan dipadukan dengan pengembangan sektor ekowisata bahari. Dimana lokasi penenggelaman fish shelter akan menjadi objek wisata bagi pengunjung untuk menikmati keindahannya baik dengan snorkeling maupun scuba diving. Kondisi ini akan menjadi lebih lengkap karena kegiatan ini juga akan menenggelamkan beberapa artifisial sebagai wahana daya tarik seperti penenggelaman sepeda, gapura pertamina, miniatur tugu katulistiwa dan Burung Enggang (Rangkong) sebagai ikon Kalimantan Barat.
Pertamina memberikan berbagai bantuan untuk membantu masyarakat. Foto: Dok. Pertamina
Dalam program ini juga di lakukan pendampingan dan pembinaan terhadap warga masyarakat setempat agar bisa menjadi pemandu wisata (tour guide) bagi para wisatawan untuk menjaga keberlangsungan ekosistem perairan.
ADVERTISEMENT
Berkembangnya kawasan fish shelter sebagai salah satu objek wisata baru dan dilengkapi dengan tour guide yang terlatih, secara perlahan akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat, khususnya bagi Kelompok masyarakat (Pokmas) binaan. Pemanfaatan dana CSR PT. Pertamina (Persero) Integrated terminal Pontianak ini memiliki peranan penting bagi pengembangan ekowisata bahari Pulau Lemukutan Kabupaten Bengkayang
“Tujuan kegiatan Pengembangan Kawasan Fish Shelter untuk Marine Ecotourism Berbasis Konservasi adalah mengurangi BBM (Bahan Bakar Minyak) nelayan dalam menjangkau daerah penangkapan ikan, untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan, menambah alternatif lokasi daerah penangkapan ikan, mengembangkan ekowisata bahari berbasis konservasi, sebagai wadah pengamatan/penelitian/pembelajaran untuk menentukan dan mengetahui pengaruh penenggelaman modul fish shelter ditinjau dari jumlah tangkapan dan komposisi hasil tangkapan nelayan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Desa Pulau Lemukutan dapat dijangkau dengan melalui jalur darat dari Kota Pontianak–Kecamatan Sungai Raya Kepulauan 2,5 jam waktu tempuh. Kemudian dilanjutkan perjalanan transportasi laut dengan jarak 28 km atau 1-2 jam waktu tempuh.