Pertamina Tambah 5 SPBU Satu Harga di Kalbar

Konten Media Partner
9 Juni 2021 14:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina meresmikan 27 titik lembaga penyalur BBM satu harga. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina meresmikan 27 titik lembaga penyalur BBM satu harga. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak – PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) bersama Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas meresmikan secara serentak 27 titik lembaga penyalur bahan bakar minyak melalui Program BBM Satu Harga. Peresmian serentak ini dilakukan di Kantor Integrated Terminal Pontianak, pada Rabu, 9 Juni 2021.
ADVERTISEMENT
Program BBM Satu Harga merupakan program pemerataan energi dan penerapan energi berkeadilan dengan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sama untuk produk Premium dan Solar bersubsidi di wilayah yang memiliki keterbatasan akses atau Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Program ini dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 2017. Hingga tahun 2020, Pertamina sudah mengoperasikan sebanyak 243 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Dengan resminya 27 titik BBM Satu Harga yang kita lakukan pada hari ini, Pertamina bersama Kementerian ESDM dan BPH Migas kembali mewujudkan energi berkeadilan bagi saudara-saudara kita yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses untuk menikmati energi dengan harga yang terjangkau,” jelas Freddy Anwar, Executive General Manager Regional Kalimantan.
PT Pertamina Patra Niaga, yang kini diamanahkan menjalankan program BBM Satu Harga sebagai Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memiliki target 76 titik BBM Satu Harga di tahun 2021. Dengan 27 titik yang diresmikan, maka saat ini sudah ada 270 wilayah 3T yang dilayani oleh Pertamina melalui Program BBM Satu Harga.
Peremian 27 lembaga penyalur BBM satu harga di Pontianak. Foto: Teri/Hi!Pontianak
27 titik BBM Satu Harga yang diresmikan antara lain berada di Provinsi Kepulauan Riau satu titik, Nusa Tenggara Barat tiga titik, Nusa Tenggara Timur (NTT) tujuh titik, Kalimantan Barat lima titik, Kalimantan Utara satu titik, Gorontalo satu titik, Sulawesi Tengah dua titik, Sulawesi Selatan satu titik, Maluku satu titik, Maluku Utara satu titik, Papua empat titik.
ADVERTISEMENT
Adapun untuk di Kalimantan Barat, yaitu di Menukung Kabupaten Melawi, Kayan Hulu Kabupaten Sintang, Sungai Melayu Rayak Kabupaten Ketapang, Menjalin Kabupaten Landak, dan Tumbang Titi Kabupaten Ketapang.
“Harapannya BBM Satu Harga dapat mendukung pemerataan energi diseluruh negeri serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktivitas masyarakat di daerah tersebut. Pertamina optimis dapat terealisasi seluruh 76 target BBM Satu Harga pada akhir tahun nanti,” ucap Freddy.
Dalam kesempatan yang sama Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa juga menjelaskan, bahwa BBM Satu Harga ini sangat penting untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi, dan yang lebih penting lagi keadilan wilayah, keadilan sosial yang berbasis keadilan energi.
Pertumbuhan lanjut Fanshurullah Asa, tidak hanya difokuskan dipusat atau di kota besar saja. Namun dimulai dari wilayah 3T agar nantinya pertumbuhan terjadi secara merata.
ADVERTISEMENT
“Realisasi BBM Satu Harga adalah komitmen dan merupakan bukti konkrit tekad pemerintah bersama BUMN mewujudkan keadilan energi. BPH bersama Pertamina sejak 2016 hingga sekarang konsisten untuk mewujudkan BBM Satu harga ini sesuai dengan UU Migas,” ungkap Fanshurullah Asa.
Peresmian 27 lembaga penyalur BBM satu harga. Foto: Teri/Hi!Pontianak
“Hal Ini pasti akan mendorong pertumbuhan ekonomi, dimana tadinya harga bahan bakar bisa hingga 40 ribu rupiah, sekarang harganya sama, secara operasional ekonomi pasti akan sangat berpengaruh,” timpalnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, turut menyampaikan apresiasinya atas beroperasinya 27 titik BBM Satu Harga yang tersebar diseluruh Indonesia, dan khususnya yang melayani kebutuhan energi masyarakat di Kalimantan Barat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini BPH Migas dan pelayanan Pertamina dalam memperhatikan masyarakat di wilayah 3T. Ini adalah bentuk perhatian kepada masyarakat dalam hal mendukung ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM yang diatur sehingga dapat terus dinikmati oleh masyarakat. Selain itu, kami harap hal ini tetap dilakukan pengawasan yang ketat dari semua pihak agar semuanya berjalan dengan lancar,” ucap Norsan.
ADVERTISEMENT
Norsan tidak lupa berpesan dan mengingatkan bahwa koordinasi antar pemerintah daerah, BPH Migas, dan Pertamina harus berjalan dengan maksimal untuk memastikan manfaat BBM Satu Harga bisa terus dinikmati masyakat.
“Kita ingin masyarakat di wilayah 3T khususnya dapat terus menikmati manfaat dari hadirnya BBM Satu Harga. Karena itu, setelah ini beroperasi, kami akan terus menjaga agar proses penyaluran dan memastikan ketersediaan energi di lembaga penyalur,” pungkasnya.