Pesawat Garuda GA 504 Batal Mendarat di Pontianak karena Kabut Asap Karhutla

Konten Media Partner
25 Februari 2021 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno Hatta Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno Hatta Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Kalbar, mulai berdampak pada sektor penerbangan. Pesawat Garuda Indonesia GA 504 rute Jakarta-Pontianak, terpaksa harus kembali ke Bandara Soekarno Hatta, Kamis, 25 Februari 2021.
ADVERTISEMENT
Dari informasi yang diperoleh tim Hi!Pontianak, hal tersebut dikarenakan jarak pandang terganggu akibat kabut asap yang menyelimuti Bandara Supadio, yang berada di Kabupaten Kubu Raya, Kalbar.
Harry, salah seorang penumpang pesawat tersebut, menceritakan, ia seharusnya terbang ke dari Jakarta ke Pontianak pada pukul 12.50 WIB. Namun pesawatnya baru terbang pada pukul 13.22.
"Seharusnya jam setengah 3 (14.30) itu kami sudah sampai di Pontianak. Tapi ternyata pesawat kembali ke Jakarta. Belum tahu ini kapan kami diberangkatkan lagi. Informasinya sih karena kabut asap di sekitar Bandara Supadio," kata Harry saat dihubungi Hi!Pontianak.
Dari data yang ada pada aplikasi Flightradar24, pesawat Boeing 737-8u3 tersebut dialihkan pendaratannya ke bandara Cengkareng, atau Bandara Internasional Soekarno-Hatta. BMKG menyebut saat itu, jarak pandang di sekitar Bandara Supadio hanya berkisar 2.000 meter hingga 3.000 meter. Bahkan pada pukul 16.00 sempat turun hingga 1.300 meter.
ADVERTISEMENT
Padahal sebelumnya, sekitar pukul 13.00, jarak pandang terbilang aman, yakni 10 ribu meter.
Pesawat tersebut sempat terbang hingga di atas Pontianak, lalu berputar-putar sebanyak 7 kali, hingga akhirnya pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratannya di bandara asal, yakni Bandara Soekarno-Hatta.
Stasiun Meteorologi Kelas 1 Supadio Pontianak, dalam akun Instagram, @Info_BMKG_Kalbar merilis, hingga dua hari ke depan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalbar akan semakin parah. Bahkan, pada tanggal 27 Februari 2021, hampir di seluruh wilayah Kalbar berpotensi terjadi Karhutla.
Pada 25 Februari 2021, hingga pukul 17.00 WIB, terdapat 91 titik api yang muncul di Kalbar. 55 di antaranya berada di Kabupaten Kubu Raya.
Harry berharap semua pihak berwenang benar-benar serius mengatasi karhula di Kalbar. "Ini kan persoalan tahunan. Masa sih tiap tahun terjadi, tapi nda ada solusinya. Ayolah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Tadi saja, saat berada di atas, kami lihat banyak titik api dan memang kabut asapnya sangat mengganggu jarak pandang," tambahnya