Pesawat TNI AU untuk Misi Hujan Buatan Siaga di Lanud Supadio, Kalbar

Konten Media Partner
18 September 2019 15:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Casa C-212 Aviocar di Lanud Supadio, Pontianak. Bersiap untuk melakukan penaburan garam untuk hujan buatan. Foto: Twitter @kamto_adi
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Casa C-212 Aviocar di Lanud Supadio, Pontianak. Bersiap untuk melakukan penaburan garam untuk hujan buatan. Foto: Twitter @kamto_adi
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sebuah Pesawat Casa C-212 Aviocar dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, telah mendarat di Landasan Udara (Lanud) Supadio Pontianak, Rabu (18/9). Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad, menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI AU untuk menyiapkan pesawat tersebut dalam rangka upaya pembuatan hujan buatan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar).
ADVERTISEMENT
Upaya hujan buatan sebenarnya sudah direncanakan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji. Namun, di Kalbar sendiri, hingga saat ini belum terpantau adanya awan, sehingga hujan buatan masih belum bisa dilakukan.
"Untuk bantuan dari TNI sudah mendarat 1 Pesawat C-212 Aviocar dalam rangka nanti membuat hujan buatan. Untuk saat ini, kami mendapat informasi di Kalimantan Selatan kemungkinan ada awan di sana, sehingga mungkin di sana menjadi prioritas pertama, sedangkan di Kalimantan Barat ini kita menunggu kalau memang sudah ada awan nanti akan dilanjutkan," kata Rahmad usai mengikuti salat Istisqa di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Rabu (18/9).
Personel TNI AU menyiapkan garam untuk hujan buatan. Foto: Twitter @kamto_adi
Dia menambahkan, upaya water bombing masih terus dilakukan dan wilayah yang menjadi prioritas pemadaman dengan water bombing adalah Kabupaten Ketapang.
ADVERTISEMENT
"Untuk water bombing yang sudah ada, sedang dimaksimalkan. Water bombing sejauh ini ada 8 unit. Wilayah Kalbar yang diprioritaskan adalah daerah Ketapang," tutur Rahmad.
Pangdam XII/Tanjungpura mengungkapkan akan terus mendukung pemerintah dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Kalbar.
"Kami, TNI, mendukung pemerintah. Sampai saat ini kami selalu tergabung Satgas Karhutla, yang terdiri dari TNI, Polri, dan BPBD setempat. Dari TNI sendiri, kita melibatkan sekitar 1.600 orang. Ini seterusnya akan kita lakukan kegiatan ini untuk meningkatkan keamanan di tingkat masyarakat," ungkapnya. (hp8)