news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PETI, Salah Satu Penyebab Banjir Sintang: Hanya Presiden yang Bisa Hentikan

Konten Media Partner
26 November 2021 14:56 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Kalbar, Sutarmidji mendampingi Sekjen KLHK yang melakukan kunjungan kerja di Sintang. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Kalbar, Sutarmidji mendampingi Sekjen KLHK yang melakukan kunjungan kerja di Sintang. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) masih marak dibanyak daerah di Kalimantan Barat. Menurut Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, untuk menghentikan ini hanya dengan perintah Presiden.
ADVERTISEMENT
“Kalau PETI ini, sudah saya sampaikan ke beliau (Sekjen KLHK), yang bisa buat perintah itu Presiden. Kalau kata Presiden besok harus dihentikan, berhenti itu (aktivitas PETI),” kata Sutarmidji.
Hal itu disampaikannya pada wartawan saat mendampingi kunjungan kerja Bambang Hendroyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup di Kabupaten Sintang, pada Kamis, 25 November 2021.
Mantan Wali Kota Pontianak ini mengatakan, ada aktivitas PETIyang menggunakan excavator. “Jadi, kalau presiden yang perintah, pasti cepat. Kalau gubernur yang perintah, pasti banyak alasan,” ujarnya.
Sutarmidji menegaskan, dirinya 1.000 persen saya mendukung pernyataan Presiden RI tentang perbaikan lingkungan dan area tangkapan hujan juga harus diperbaiki.
“Daerah aliran sungai Kapuas itu 70 persen sudah rusak. Bagaimana memperbaiki DAS Sungai Kapuas? Dengan penanaman kembali dan penghijauan, akan saya siapkan areanya. Kita percepat penanaman kembali hutan dan sebanyak mungkin. Kalau perlu dipantau dengan aplikasi,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT