PLN Ketapang Salurkan Bantuan Pengembangan Usaha Senilai Rp 78 Juta

Konten Media Partner
16 September 2021 15:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengembangan produk ale-ale. Foto: Dok. PLN Ketapang
zoom-in-whitePerbesar
Pengembangan produk ale-ale. Foto: Dok. PLN Ketapang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Ketapang - PLN UP3 Ketapang melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk PLN Peduli Pengembangan Kampung Pengupas Ale-ale, menyalurkan bantuan senilai Rp 78 juta, belum lama ini. Bantuan diberikan dalam bentuk peralatan dan pelatihan pengembangan produk ale-ale.
ADVERTISEMENT
Manajer PLN UP3 Ketapang, Sanggam Robaga Parsaoran Sinaga mengatakan, Desa Sukabangun memiliki potensi besar untuk mengembangkan produk olahan ale-ale sehingga dapat bernilai ekonomi lebih tinggi.
"Kota Ketapang terkenal dengan nama Kota Ale-ale, tentunya akan menjadi lebih baik lagi jika ale-ale yang melimpah di sini tidak hanya dijual mentah tapi bisa dijadikan produk olahan makanan yang lebih variatif dan bisa dijadikan buah tangan khas daerah Ketapang," kata Sanggam dalam keterangan tertulis yang diterima Hi!Pontianak, Kamis, 16 September 2021.
Untuk melaksanakan pelatihan, PLN menggandeng Politeknik Negeri Ketapang untuk melatih warga dalam mengolah ale-ale menjadi makanan ringan, seperti abon ale-ale, stick ale-ale, ale-ale crispy dan kerupuk ale-ale.
PLN Ketapang menyerahkan bantuan untuk pengembangan Kampung Pengupas Ale-ale. Foto: Dok. PLN Ketapang
Salmiah(30), salah seorang peserta mengaku sangat beruntung ikut dalam kegiatan pelatihan, menurutnya, pelatihan keterampilan usaha ini sangat bermanfaat bagi pengembangan usaha ale-ale yang selama ini digelutinya.
ADVERTISEMENT
"Kami bangga mendapat julukan kampung ale-ale, dan kami sangat berterima kasih kepada PLN dan Politeknik Negeri Ketapang yang sudah peduli terhadap kemajuan usaha di desa kami,” tutur Salmiah.
Salmiah juga berharap program ini tidak hanya sebatas pelatihan tapi juga dapat berkelanjutan seperti pendampingan dalam hal produksi dan pemasaran produk, agar usaha yang mereka jalankan dapat bertahan terutama dimasa pandemi seperti sekarang ini.