Polda Kalbar Temukan Modus Baru, Sopir Beli Solar Subsidi dan Antre Berkali-kali

Konten Media Partner
9 Agustus 2022 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya, menanggapi isu kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan antren kendaraan truk di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), di wilayah Kalbar.
ADVERTISEMENT
Petit menyebutkan, pihaknya telah menemukan fakta di lapangan, bahwa truk tersebut sengaja berkali-kali antre di SPBU, untuk membeli solar subsidi dan kemudian dijual kembali. Petit mengatakan, mereka bisa antre tiga kali dalam satu hari. Sekali antre, mereka bisa mendapatkan 70 liter BBM.
“Kalau di SPBU banyak melihat kendaraan truk terpakir, sehingga terkesan BBM di Kalbar langka. Fakta yang ditenukan di lapangan, adalah truk di situ sengaja antre untuk mengharapkan BBM, dibeli dengan harga HET, dan dijual (kembali),” jelasnya.
“Kita asumsikan mereka bisa antre 3 kali. Logikanya satu kali antre 70 liter. Jadi dia bongkar tankingnya, tanpa modifikasi, dia bisa mendapatkan keuntungan Rp 350 ribu per sekali antre. Jadi SPBU kelihatan padat terus. Kalau di logika, kan tidak mungkin kendaraan ini terus mengantre, dan menghabiskan BBM sampai 3 kali isi dalam sehari. Karena kendaraan hidup 8 jam konsumsinya tidak sampai 150 liter, dan tidak mungkin hidup 24 jam,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Di tempat yang sama, Kasubdit IV Tipiter Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalbar, AKBP Yasir Ahmadi, mengatakan, pihaknya saat ini sudah melakukan penertiban kepada kendaraan-kendaraan di SPBU yang nakal.
“Kendaraan di SPBU sekarang sudah kita tertibkan, karena sekarang modusnya bukan modus modifikasi, tapi mobil apa adanya, dan disedot kembali, dijual,” terang Yasir.
Sedangkan untuk 2 hingga 3 kali antre, oknum tersebut dapat menghasilkan keuntungan hingga Rp 1 juta per hari. “Dia tidak cari muatan, tapi mereka cari bagaimana cara dapat antrean solar, lalu menjual kembali, sehingga tidak pernah sepi di SPBU,” ucapnya.
Pihaknya meminta kepada masyarakat jika melihat antrean panjang seperti itu di SPBU, dapat melaporkan peristiwa tersebut ke Polres atau Polsek terdekat, untuk dilakukan tindak lanjut. Hal ini tentu sangat merugikan, terutama bagi lalu lintas dan masyarakat yang membutuhkan BBM bersubsidi.
ADVERTISEMENT
“Maka butuh peran serta masyarakat untuk membantu. Peran serta masyarakat, itu yang kita butuhkan. Enggak apa-apa, kalau ada melihat, segera saja dilaporkan,” tukasnya.