Pontianak Menari Akan Rutin Digelar

Konten Media Partner
30 April 2019 9:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pagelaran tari yang digelar di Bundaran Digulis pada perayaan Hari Tari Sedunia. Foto: Teri Purna
zoom-in-whitePerbesar
Pagelaran tari yang digelar di Bundaran Digulis pada perayaan Hari Tari Sedunia. Foto: Teri Purna
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Untuk memberikan ruang mengekspresikan diri kepada semua elemen masyarakat di Kota Pontianak, Bundaran Tugu Digulis Pontianak, sebanyak 600 penari tampil di acara Hari Tari Sedunia di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (29/4).
ADVERTISEMENT
Acara yang digagas Ikatan Mahasiswa Seni Universitas Tanjungpura yang bekerjasama dengan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak (Disporapar) ini diberi tajuk Pontianak Menari.
Empat titik pada bundaran digulis terlihat ramai, dengan para penari tradisional dan modern, dari berbagai sanggar atau komunitas tari. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Pontianak, Syarif Saleh, mengatakan di Pontianak banyak kaula muda yang menggemari tari. "Baik itu dari tarian tradisional maupun modern. Yang seperti ini harus kita kembangkan, untuk mereka bisa berkreasi lebih bagus lagi. Makanya kita adakan setiap tahun," ungkap Saleh.
Kegiatan Pontianak Menari ternyata tidak hanya dilakukan pada hari tari sedunia saja, Saleh mengatakan, dari 16 sektor di Badan Ekonomi Kretaif, pada September hingga Desember mendatang, setiap minggunya akan menampilkan pertunjukan, mulai dari tari, musik, fashion, dan lain sebagainya, yang akan dilakukan di Bundaran Digulis, Alun-alun Kapuas, Waterfront, dan Tugu Khatulistiwa. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan Pontianak serta potensi anak muda di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Beragam tarian ditampilkan pada perayaan Hari Tari Sedunia, mulai dari tarian tradisional, kontemporer, hingga tarian modern. Foto: Teri Purna
Yang menjadi berbeda pada perayaan Hari Tari Sedunia dari tahun sebelumnya, adalah peserta kali ini tidak dibatasi usia untuk ikut menampilkan kreatifitasnya. Sehingga perayaan tersebut, mencapai hampir 700 penari dari seluruh Kalbar.
Selain itu, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disporapar, Harry Ronaldi, berharap tahun selanjutnya, pesertanya semakin meningkat dari tahun ini. Dia juga berharap, agar dari acara ini dapat menumbuhkan perubahan pola pikir untuk orang tua terhadap anak untuk menari.
"Perayaan ini jauh lebih meningkat. Tahun lalu kita cuma pakai 3 titik. Tahun ini sudah 4 titik. Antusias masyarakat juga luar biasa. Sampai jalanan dari Kantor Gubernur menuju Bundaran Digulis macet tadi," ungkap Harry. (hp8)