Poscar Sebut Banyak Kucing Mati karena Kelaparan Selama Pandemi COVID-19

Konten Media Partner
25 Oktober 2021 14:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kucing, Foto: Alexas/pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kucing, Foto: Alexas/pixabay
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sejak pandemi COVID-19 melanda, beberapa rumah makan di Pontianak terpaksa tutup. Akibatnya banyaknya kucing-kucing jalanan yang mati karena kelaparan.
ADVERTISEMENT
Pembina Pontianak Stray Cat Care (Poscar), Emi Poetrina, mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya menggelar kegiatan bagi-bagi makanan untuk kucing jalanan.
“Apalagi awal-awal pandemi banyak tempat makan yang tutup, jadi gak ada yang ngasih makan ke kucing jalanan. Kegiatan bagi-bagi makanan ke kucing jalanan ini, kita gelar sebulan sekali,” jelas Emi, Senin, 25 Oktober 2021.
Pontianak Stray Cat Care (Poscar) kembali menggelontorkan makanan untuk kucing jalanan di kawasan Jalan MT Haryono pada Minggu, 24 Oktober 2021. Tak hanya membagikan makanan kucing, pihaknya juga menyediakan Dokter Hewan, Yeriko Oktajaya Oemar, dan sejumlah musisi penyayang kucing, untuk menyemangati masyarakat Pontianak, agar lebih mencintai kucing.
"Terhitung dari Juli hingga Oktober, Poscar telah membagikan makanan sebanyak 761 kilogram untuk kucing jalanan,” ujar Emi.
ADVERTISEMENT
Emi berharap, dengan apa yang dilakukan Poscar tersebut, dapat membantu kucing jalanan yang mengalami nasib kurang baik di masa pandemi.
Ia pun menyadari bahwa Poscar tidak bisa sendiri dalam melakukan pekerjaan tersebut. maka dari itu Emi mengimbau kepada pecinta kucing di Pontianak, untuk bersama-sama bergandengan tangan dalam hal meningkatkan kesejahteraan kucing di jalanan.
"Minimal ada kepedulian, tidak menyakiti ataupun menganiaya. Bila mereka meminta makan, berikanlah, karena lapar adalah sesuatu yang wajar, karena mereka juga mahluk hidup,” tambah Emi.
Aksi membagikan makanan kucing ini mendapat perhatian dari banyak warga yang melintasi kawasan tersebut. Selain itu, juga digelar sesi bincang-bincang bersama dokter hewan, tentang kondisi kucing jalanan yang kerap ditemukan. Mulai kondisi malnutrisi, dehidrasi, sakit mata, scabies, maupun penyakit lainnya.
ADVERTISEMENT
Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh para pecinta kucing. Mereka dapat bertanya apa pun kepada Dokter Hewan Yeriko, terkait kesehatan kucing, penanganan pertama terhadap kucing-kucing yang sakit, dan tentang pentingnya steril maupun kastrasi bagi kucing.
“Untuk menangani kucing liar, adalah dengan mengontrol populasinya. Dengan harapan jumlah kucing yang terlantar dapat diminimalisir,” ujar drh Yeriko.
Ia pun melanjutkan, bahwa salah satu cara pengontrolan populasi adalah dengan melakukan steril kepada kucing jantan maupun betina. Target utama steril pada kucing jalanan adalah pejantan, karena satu ekor pejantan dapat menghamili sepuluh betina, dalam satu periode musim kawin.
“Satu ekor betina akan melahirkan 4 hingga 6 ekor anak baru, sementara pejantan akan terus kawin selama ada betina yang birahi. Sementara betina, tidak akan birahi selama dia hamil dan menyusui awal,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, drh Yeriko menjelaskan, bahwa selain sterilisasi pada betina dapat mengontrol populasi, juga baik untuk kesehatannya, terutama menghindari penyakit reproduksi pada kucing, seperti Endometritis dan Pyometra. Kebiri pada pejantan juga berperan untuk mengurangi aktivitas seksual yang berlebihan.
Acara membagikan makanan untuk kucing jalanan yang digelar setiap bulan oleh Poscar tersebut bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar gemar berbagi makanan kepada kucing-kucing yang ditemui di jalanan. “Mari berbagi dengan kucing jalanan karena kucing punya hak dan dilindungi dengan undang-undang,” pungkas Emi.