Profil Faisal, Pegawai Swalayan di Siantan yang Jago Bela Diri Lumpuhkan Maling

Konten Media Partner
23 Juni 2022 14:36 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Faisal Rahman, karyawan swalayan yang melumpuhkan maling minyak goreng yang melawan. Foto: Instagram @faisalrahman_19
zoom-in-whitePerbesar
Faisal Rahman, karyawan swalayan yang melumpuhkan maling minyak goreng yang melawan. Foto: Instagram @faisalrahman_19
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Faisal Rahman, seorang karyawan Indomaret yang melumpuhkan maling di tempat kerjanya, ternyata adalah seorang atlet bela diri Sambo Provinsi Kalimantan Barat. Ia telah menjadi atlet di Kalbar sejak 2018.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, viral sebuah video di media sosial yang merekam aksi Faisal mengunci maling yang mencuri minyak goreng di tempatnya bekerja, Indomaret Siantan Hilir. Dari video tersebut ia banyak mendapat apresiasi oleh netizen yang melihat aksi 'memiting' maling ini.
Faisal merupakan warga asli Kota Pontianak. Sejak kecil ia memang sudah bercita-cita ingin menjadi atlet bela diri. Kepada Hi!Pontianak, Faisal menceritakan sejak usia 13 tahun, sejak duduk di bangku SMP, ia mulai menekuni berbagai macam seni bela diri.
Ia menempuh pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Pontianak Utara, lalu melanjutkan ke jenjang berikutnya di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyepen, Jawa Timur.
“Saya melanjutkan SMP dan SMA di luar Kalbar, di pondok pesantren. Di sanalah saya mulai mengikuti ekskul bela diri, sejak kelas 1 SMP di Jawa Timur,” jelas Faisal kepada Hi!Pontianak, Kamis, 23 Juni 2022.
Faisal Rahman, karyawan Indomaret yang juga atlet bela diri Kalbar. Foto: Instagram @faisalrahman_19
Selama berada di Jawa Timur, dan menyelesaikan jenjang pendidikan SMP hingga SMA, ia tekun berlatih bela diri. Mulai dari bela diri taekwondo hingga pencak silat. Namun sayangnya, di sana ia tak bisa menjadi atlet, karena berdomisili di Pontianak.
ADVERTISEMENT
“Jadi saya di sana jadi pelatih-pelatih untuk para atlet saja. Kalau lomba, paling lomba-lomba di daerah sana saja,” ucapnya.
Pada tahun 2017, ia lulus SMA dan pulang ke Pontianak. Pada saat itu ia ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, namun sayangnya ia tak lulus saat pendaftaran.
Di Pontianak, ia bergabung pada bela diri Brazilian jiujitsu, sembari menjadi ojek online. Faisal pernah mendapatkan medali emas mewakili Pontianak, dalam pertandingan Proprov 2018.
“Dari dulu pingin jadi atlet. Pulang ke Pontianak ke Brazilian ikut coach Erik (atlet sambo). Diikutkan tanding Sambo di Porprov 2018, alhamdulillah mendapatkan medali emas mewakili Pontianak,” ungkapnya.
Lalu pada tahun 2019, kata Faisal ia juga mengikuti event internasional, yakni di Kuala Lumpur. Faisal meraih juara 3, mewakili Kalbar, Indonesia, dalam event Brazilian Jiujitsu.
Faisal saat menang di Malaysia. Foto: Instagram @faisalrahman_19
Selama menjadi ojek online, Faisal menceritakan, bahwa ia tak pernah menemukan kasus-kasus kriminal, seperti peristiwa memiting maling di Indomaret ini.
ADVERTISEMENT
“Waktu jadi ojek online gak pernah ketemu hal yang kriminal, cuma kalau ketemu orang yang resek sering, cuma ribut omongan saja, karena saya gak suka kekerasan, kecuali terpaksa,” ucapnya.
Anak pertama dari dua bersaudara ini baru pertama kali melakukan aksinya (bela diri) memiting maling di depan publik. Ia bergabung di PT Indomaret sejak tahun 2019 sampai sekarang.
Walaupun bekerja, Faisal masih tetap rutin berlatih bela diri di sela-sela waktu, seperti hari libur. Ia berlatih empat kali dalam sepekan. Ia juga berharap kedepannya ia dapat mengikuti kembali event Porprov tahun depan.
“Miting maling kemarin pertama kali di tempat publik. Saya gak ada niat mau miting, kalau pelaku baik-baik. Kemarin saya tanya baik-baik, mau diintrogasi, tapi pelaku memberontak, saya khawatir dia bawa senjata tajam, saya amankan dulu dengan kunci lehernya,” kata Faisal.
ADVERTISEMENT
“Saya suruh rekan kerja saya untuk cek maling ini, ada bawa sajam atau tidak, ternyata tidak ada. Karena dia berontak sekali, jadi saya piting,” lanjutnya.
Namun peristiwa tersebut akhirnya berujung damai, dan maling tersebut diberikan peringatan dari pihak kepolisian, untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali.
“Kemarin kita damai, karena ada tokoh masyarakat. Dari pihak Indomaret suruh lapor polisi, tapi dari polisi juga gak bisa menahan, karena barang yang diambil (harganya) gak sampai Rp 2 juta. Bisa diproses, tapi dikasih surat peringatan dulu saja. Selama ini sering mencuri dia, tapi akan kita pantau terus nanti,” tukasnya.