Prostitusi Online via MiChat di Pontianak Masih Marak, 4 Remaja Diamankan

Konten Media Partner
4 Desember 2020 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi prostitusi. Foto: Helmi Afandi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi prostitusi. Foto: Helmi Afandi
ADVERTISEMENT
Prostitusi Online via MiChat di Pontianak Masih Marak, 4 Remaja Diamankan
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Empat orang remaja diamankan pihak Kepolisian bersama Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat, saat hendak melakukan check in di salah satu hotel, di Pontianak, pada Kamis, 3 Desember 2020.
Komisioner KPPAD Kalbar, Alik R Rosyad, mengungkapkan, selain empat remaja tersebut, pihaknya juga mengamankan dua remaja laki-laki yang menggunakan narkoba.
“Kemarin, pukul 13.00 WIB, KPPAD Kalbar bekerja sama dengan Polsek Selatan, mendapati 4 anak tersebut dengan 2 anak laki-laki lainnya, di hotel Pontianak. 2 anak lainnya ini terindikasi menggunakan narkotika,” jelas Alik, Jumat, 4 Desember 2020.
Empat orang tersebut berinisial D (16), E (17), S (16), N (17). Sedangkan 2 orang anak laki-laki tersebut berinsiial A (16), dan S (16). Keenam anak remaja ini berdomisili di Pontianak.
ADVERTISEMENT
“Saat ini anak tersebut kami amankan di sebuah tempat untuk dibina dalam beberapa waktu kedepan, keluarganya juga sudah kita panggil dan temui,” ungkapnya.
Alik mengatakan, 2 orang di antaranya sebelumnya sudah pernah diamankan dengan kasus yang sama. Ia melanjutkan, keenam anak remaja ini ada yang berstatus pelajar, dan ada juga yang sudah putus sekolah.
Alik mengatakan, saat diselidiki, pihaknya tak menemukan indikasi orang ketiga (mucikari) dalam kasus prostitusi online ini. Empat orang remaja tersebut menjajakan jasanya melalui aplikasi pertemanan online (MiChat).
“Aktivitas mereka yang kita temui mereka murni menggunkan aplikasi pertemanan online, belum kita temukan adanya indikasi pihak ke tiga yang menjajakan mereka, tapi kami akan mengidentifikasi orang dewasa yang sudah memanfaatkan mereka,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut, Alik mengatakan, keempat remaja tersebut menjajakan dirinya dengan motif ekonomi, atau untuk memenuhi gaya hidup.
“Kasusnya seperti sebelumnya, mereka berpindah-pindah hotel. Masing-masing punya latar belakang dan motif berbeda. Tarifnya antara Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu,” pungkasnya.