Psikolog: Jangan Mendiagnosis Anak Berkebutuhan Khusus oleh Sendiri

Konten Media Partner
20 Oktober 2019 16:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak-anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak-anak (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Perkembangan teknologi, berpengaruh pula terhadap kehidupan manusia. Dulu, ketika ingin mencari informasi orang akan bertanya kepada seseorang yang mengetahuinya atau ke perpustakaan untuk mendapatkan referensi.
ADVERTISEMENT
Kini aktivitas tersebut bisa dilakukan dengan aplikasi mesin pencari. Mesin pencari cenderung menjadi pilihan orang untuk mencari informasi termasuk seputar kesehatan. Maka tak heran sebagian orang mulai menggunakan mesin pencari untuk mencari tahu penyakit yang sedang dialami tanpa perlu ke dokter.
Psikolog, Verty Sari Pusparini, mengungkapkan jika anak terdeteksi dini mengalami kebutuhan khusus akan lebih baik langsung dibawa ke dokter anak atau psikolog. Psikolog yang biasa menangani anak berkebutuhan khusus (ABK) itu menyarankan agar masyarakat tidak melakukan diagnosis sendiri hanya berbekal informasi dari internet.
“Jika ada yang janggal pada perkembangan anak, seperti mengalami keterlambatan belum bicara atau secara fisik mengalami kebutuhan khusus. Jangan langsung mendiagnosis dulu tanpa dilakukan oleh yang profesional, seperti googling karena beda hasilnya nanti bisa cemas sendiri, cuman meraba-raba akan timbul ketakutan sendiri maka sebaiknya orang tua untuk cari yang berkompeten,” kata Verty kepada Hi!Pontianak, Minggu (20/10).
Ilustrasi Google (Foto: Pixabay)
Mengetahui dan memahami kondisi anak berkebutuhan khusus sejak dini adalah sebuah hal yang sangat penting. Sehingga orang tua bisa melakukan berbagai tindakan dan juga hal-hal lainnya yang dianggap penting bagi sang anak. Langkah-langkah tepat tentu sangat baik agar kelak sang anak bisa mandiri dan kuat melalui semua tantangan yang ada di dalam kehidupannya nanti.
ADVERTISEMENT
“Memang sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui perkembangan anak sejak dini, namun akan lebih baik jika diketahui langsung dari ahlinya bukan melalui googling. Sebab, anak dengan kebutuhan khusus ini ragam jenisnya dan beda penanganan juga yang tidak bisa disamaratakan, misalnya autisme dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) sangat berbeda atau di usia 2 tahun anak belum bisa jalan,” jelas Verty.
"Kalau sudah terlambat jangan takut untuk segera diperiksa ke dokter anak atau Psikolog nanti secepat mungkin ditangani, maka nanti pemulihannya akan cepat juga,” imbuhnya.
Verty mengatakan, selain penanganan cepat berupa terapi, para orang tua yang memiliki anak kebutuhan khusus bisa melakukan stimulasi terlebih dahulu di lingkungan keluarga berupa kasih sayang atau dukungan dirinya untuk berkembang dengan lebih baik.
ADVERTISEMENT
“Jika orang tua melihat anaknya belum memenuhi tahapan suatu perkembangan bisa distimulasi terlebih dahulu dengan memberikan dorongan atau dukungan. Kalaupun ada orang tua yang disarankan untuk anaknya ikut terapi, orang tua tidak boleh lepas tangan, mesti sering-sering komunikasi sama terapisnya apa yang perlu dilakukan setelah terapi karena pemulihan akan lebih cepat jika ditunjang dengan kegiatan di rumah,” pungkas Verty.