Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Puluhan Ortu Siswa SMA Datangi Kantor Disdik Kalbar Terkait PPDB
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Puluhan orang tua siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang akan mendaftarkan anaknya mengikuti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang sekolah menengah atas (SMA), mendatangi Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, sejak pukul 07.00 WIB, Rabu (26/6).
ADVERTISEMENT
Kedatangan para orang tua untuk meminta rekomendasi zonasi, untuk mendaftarkan anaknya, setelah sebelumnya dinyatakan tidak memenuhi syarat zona yang ada.
Dari sekian banyak orang tua, rata-rata yang mendatangi dinas merupakan orang tua siswa yang gagal mendaftarkan zonasi anaknya di SMA Negeri 4 Pontianak.
Sairudin, salah satu orang tua siswa, mengatakan perhitungan pada aplikasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang digunakan oleh pihak sekolah, tidak sesuai dengan jarak yang sebenarnya. Hal tersebut membuat jalur dari sekolah menuju rumah menjadi berputar, yang menyebabkan jarak dari rumah ke sekolah menjadi lebih jauh, hingga tiga kali lipat.
“Dari zona ini, jaraknya diputar-putar. Jadi jauh. Yang jaraknya seharusnya hanya 500 meter, jadi sampai 2 kilometer lebih,” ujar Sairudin, kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, tuntutan mereka ke Dinas Pendidikan, untuk meminta pemerintah benar-benar menerapkan sistem aturan yang ada, dan mengakomodir masyarakat sesuai dengan zona yang ada.
Orang tua juga mengaku, sebelumnya tidak mendapat sosialisasi secara jelas. “Ini korban semua di SMA Negeri 4 Pontianak. Satu kelurahan. Jaraknya dari rumah ke sekolah tidak jauh, bisa jalan kaki,” imbuhnya.
Para orang tua mengatakan, anak-anaknya terancam tidak sekolah bila sistem yang ada tidak diperbaiki. Sebab, SMA Negeri 4 Pontianak merupakan sekolah terdekat dari rumahnya. “Terancam putus sekolah anak kami ini, Pak. Percuma punya nilai bagus,” ujarnya.
Lain halnya dengan Muhammad, orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya di SMA Negeri 6 Pontianak. Dia mengaku anaknya memiliki nilai yang bagus, dengan total 272. “Kalau tidak bisa masuk sekolah negeri, percuma juga kemarin ikut ujian nasional,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, jika usaha dan kemauan belajar anaknya selama ini, akan menjadi sia-sia, jika tidak lulus di SMA Negeri 6, hanya karena zonasi. “Kalau (dengan nilai 272) anak saya masih masuk (SMA) swasta, lebih baik ujian nasional itu dihapus saja. Percuma, tidak ada guna,” pungkasnya. (hp9)