Puskesmas Dibangun Megah di Perbatasan Sintang-Malaysia

Konten Media Partner
18 Oktober 2019 20:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puskesmas Jasa di Desa Jasa, Kecamatan Ketungau Hulu yang berbatasan dengan Malaysia dalam tahap pembangunan. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Puskesmas Jasa di Desa Jasa, Kecamatan Ketungau Hulu yang berbatasan dengan Malaysia dalam tahap pembangunan. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sebagai salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia di Provinsi Kalimantan Barat, hanya Kabupaten Sintang yang belum memiliki Pos Lintas Batas Negara (PLBN) atau perlintasan resmi.
ADVERTISEMENT
Saat kabupaten perbatasan lainnya di seperti Sambas, Bengkayang, Sanggau dan Kapuas Hulu sudah mempunyai PLBN yang megah. Pembangunan PLBN di Kabupaten Sintang baru dimulai tahun 2020. Lokasinya di Desa Sungai Kelik, Kecamatan Ketungau Hulu.
Meski demikian, daerah perbatasan Sintang bukannya tidak dibangun oleh pemerintah. Karena, Pemerintah Kabupaten Sintang dan pemerintah pusat sudah melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Contohnya, di Kecamatan Ketungau Hulu yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Saat ini sudah dibangun dua Puskesmas rawat inap. Lokasinya di Senaning dan Desa Jasa. Infrastruktur serupa juga sudah dibangun di Merakai, Kecamatan Ketungau Tengah.
Bupati Sintang Jarot Winarno di lokasi jalan menuju PLBN Sungai Kelik yang akan dibangun tahun 2020. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Saat ini, sejumlah titik jalan paralel perbatasan sudah diaspal oleh pemerintah pusat. Sementara itu untuk mendukung pembangunan PLBN di Desa Sungai Kelik, Kecamatan Ketungau Hulu, sudah digarap jalan masuk dengan anggaran Rp 48 miliar tahun ini. Kemudian, tahun 2020 mendatang akan dibangun PLBN Tipe B di Desa Sungai Kelik.
ADVERTISEMENT
“Perintah Pak Presiden sih, tahun 2020 harus mulai dibangun. Mudah-mudahan terealisasi,” kata Jarot Winarno, Bupati Sintang saat meninjau jalan masuk menuju lokasi PLBN di Desa Sungai Kelik, belum lama ini.
Untuk menindaklanjuti rencana pembangunan PLBN di Desa Sungai Kelik, kata Jarot, Plt Badan Pengelola Perbatasan (BPP) bersama Sekretaris Daerah (Sekda) akan mewakili dirinya untuk mengikuti rapat percepatan pembangunan PLBN di Jakarta.
“Nantinya akan dibuat Detail Engineering Detail (DED) bangunan PLBN. Diperkirakan pada bulan Desember akan digelar Focus Grup Discucion (FGD) lagi dengan Pemda Sintang. Kalau DED sudah jadi, tahun depan mulai dibangun,” ucapnya.
Infrastruktur jalan pendukung PLBN di Desa Sungai Kelik mulai dibangun. Tahun depan akan dilakukan pengaspalan. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Saat ini, jalan masuk menuju lokasi PLBN Desa Sungai Kelik sedang dibangun dengan anggaran Rp 48 miliar. “Tahun depan tambah lagi untuk pengasapan. Serta pembangunan satu unit jembatan bailey lah,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Pengaspalan sebagian sudah dilakukan tahun ini. Panjangnya sekitar 1 kilometer. Sisanya masih fungsional. Tahun depan ditambah lagi untuk pengaspalan jalan seluruhnya,” jelas Jarot.
Dengan melihat langsung jalan masuk menuju lokasi PLBN, Jarot optimis bangunan tersebut akan terealisasi. “Dengan melihat kondisi pembangunan saat ini, jadi lah kita punya PLBN,” ungkapnya.
Terkait pembangunan Puskesmas di Desa Jasa, dibangun megah dengan fasilitas rawat inap. Anggarannya sebesar Rp 8 miliar. “Saya mengapresiasi kepada pihak yang telah memiliki inisiatif untuk membangun Puskesmas di Desa Jasa,” ucapnya.
Bupati Sintang Jarot Winarno berbincang dengan masyarakat disela meninjau jalan masuk menuju PLBN Desa Sungai Kelik. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Ia mengatakan, lancarnya pembangunan Puskesmas Jasa tidak terlepas atas kerjasama semua pihak. Khususnya bantuan dari tokoh masyarakat Desa Jasa.
“Ada warga yang memberikan hibah tanah. Namanya Pak Laman, beliau bersedia menghibahkan atau menyumbangkan tanahnya untuk pembangunan puskesmas Jasa ini,” beber Jarot.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Puskesmas Jasa diharapkan semakin mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Sehingga, warga tidak lagi berobat ke Negara tetangga Malaysia.
“Alasan kami membangun Puskesmas Jasa ini pertama jarak dari Desa Jasa ke Desa Senaning ini kan cukup jauh. Belum lagi akses jalan yang belum begitu baik,” kata Harysinto Linoh, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang.
“Kemudian ada masyarakat dari Desa Jasa ini berobat ke negeri seberang. Jadi kita mau masyarakat berobat di negeri sendiri. Nah, itulah alasan kami membangun ini,” timpal Sinto. (Yusrizal)