Rebutan Duduk di Pikap, Warga Sambas Tewas Ditusuk Rekan di Malaysia

Konten Media Partner
21 Desember 2019 10:01 WIB
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Daddy Cavalero
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Daddy Cavalero
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Seorang pekerja asal Indonesia, Zulkibli, meninggal setelah ditusuk rekan kerjanya berinisial ADS, dengan sebilah pisau. Peristiwa ini terjadi di sebuah perkebunan kelapa sawit, di daerah Bintulu, Negara Bagian Sarawak, Malaysia, Kamis (19/12).
ADVERTISEMENT
Saat dikonfirmasi, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching Yonny T Prayitno, melalaui LO Polri, AKBP Joni Gentamala, membenarkan hal itu.
"Iya betul. Kejadiannya saat shift sore. Baik korban maupun pelaku merupakan teman kerja," kata Joni, saat dihubungi Hi!Pontianak, Sabtu (21/12).
Joni menjelaskan, peristiwa itu berawal saat Zul dan ADS hendak berangkat kerja.
"Mereka tinggal di barak. Di perusahaan itu, mereka bekerja sebagai penjaga kebun. Semacam petugas keamanan. Saat hendak bekerja, para pekerja ini diangkut dengan (mobil) pikap, dari barak menuju lokasi perkebunan," ujarnya.
"Korban ini lebih tua. Memang biasanya yang duduk di depan, di samping sopir, itu adalah korban. Tapi pada saat itu, ketika korban hendak duduk di depan, ketika membuka pintu, sudah ada pelaku," paparnya.
ADVERTISEMENT
Korban dan pelaku akhirnya terlibat cekcok mulut. Keduanya bertengkar.
"Pelaku yang ketika itu membawa pisau, kemudian menghunuskan senjatanya ke arah korban. Mengenai perut korban," ungkapnya.
Korban langsung tumbang, sedangkan pelaku langsung kabur, lari ke hutan. Para pekerja lainnya yang ketika itu sama-sama hendak berangkat kerja, segera membantu menyelamatkan korban. Namun saat tiba di rumah sakit, korban sudah meninggal. Diduga akibat kehabisan darah.
Polisi setempat kemudian melakukan pengejaran terhadap ADS. Warga Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat ini, kemudian tertangkap keesokan harinya, saat sedang bersembunyi di hutan.
Meski keduanya adalah warga Indonesia, Joni menjelaskan, proses hukum terhadap ADS tetap ditangani oleh kepolisian wilayah Bintulu, Malaysia.
"Sementara untuk jenazah korban, akan segera dikembalikan ke kampung halamannya, di Jawai, Kabupaten Sambas, setelah selesai dilakukan otopsi," terangnya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi informasi yang berkembang di media sosial, Joni berharap masyarakat untuk tetap tenang, dan mempercayakan permasalahan ini ke pihak kepolisian.
"Tersangka sudah ditangkap. Jadi kami harap masyarakat untuk tetap mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. Kami sebagai perwakilan kepolisian Indonesia di Kuching, akan terus berkoordinasi dengan pejabat kepolisian Malaysia, khususnya dengan Kapolres Bintulu terkait kasus ini," ungkapnya.