Relawan COVID-19 di Sungai Pinyuh, Kalbar, Keliling RT Semprot Disinfektan
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Berangkat dari inisiatif tiga orang, yaitu Khairani, Juli Mu dan Ya' M Nurul Anshory, terbentuklah relawan COVID-19 di Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalbar. Baru 9 hari berjalan, sudah 50 RT di Kelurahan Sungai Pinyuh yang disemprot disinfektan oleh relawan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ini sudah sekitar 50 RT, tinggal 8 RT lagi dari total 58 RT se-Kelurahan Sungai Pinyuh. Ini Sudah berlangsung selama 9 hari sejak pertama kali dibentuk,” kata Ketua Relawan COVID-19 Kecamatan Sungai Pinyuh, Khairani, Sabtu (4/4).
Khairani mengaku, tak banyak kejadian aneh dan tantangan selama melakukan penyemprotan disinfektan ke permukiman warga. Ia merasa senang dan lebih semangat melihat antusias masyarakat menyambut kedatangan tim penyemprotan.
“Jadi, kalau cerita aneh tidak ada kalau masyarakat antusias menyambut kedatangan kami iya, seperti ditunggu-tunggu. Bahkan menyuruh sampai ke dalam rumah. Hanya kita tidak bisa buka sepatu,” ungkapnya.
Untuk bahan pembuatan cairan disinfektan dan perlengkapannya, relawan mendapatkan bantuan dan sumbangan dari masyarakat. Termasuk juga dari Pemerintah Kabupaten Mempawah.
ADVERTISEMENT
“Bantuan cairan disinfektan dan peralatannya awalnya sumbangan dari masyarakat. Akhir-akhir ini juga ada dari pemerintah, bahan untuk buat cairan disinfektannya dan peralatannya,” ungkap Khairani.
Sementara untuk penyemprotan hingga menyeluruh di Kelurahan Sungai Pinyuh, Khairani mengatakan stok cairan disinfektannya masih aman. Hanya saja jumlah relawannya semakin sedikit. Kemudian tim relawan juga membutuhkan masker dan sarung tangan.
“Untuk penyemprotan selanjutnya stok cairan disinfektan masih aman. Hanya saja jumlah relawannya yang mulai berkurang karena relawan ini kan sifatnya sukarela tidak digaji. Namun tetap ada di setiap RT. Kemudian yang dibutuhkan saat ini hanya masker dan sarung tangan, untuk perlindungan saat menyemprot disinfektan,” jelasnya.
Khairani berharap, usai penyemprotan dari relawan COVID-19 warga dapat melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri. “Kita selaku relawan kemampuan menyemprot paling satu kali putaran, karena terbatas tenaga dan dana untuk operasionalnya. Kita juga sudah mensosialisasikan cara pembuatannya, bahannya mudah didapatkan. Jadi, masyarakat menyemprot sendiri. Kita jaga rumah dan lingkungan kita masing-masing,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT