Rumah Pasangan Lansia di Sintang Roboh Diterjang Banjir

Konten Media Partner
24 November 2021 18:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satu unit rumah pasangan lanjut usia (lansia) yakni Bujang dan Ratna di RT 5 RW 2, Kelurahan Kapuas Kiri Hulu, Kecamatan Sintang, roboh saat banjir. (Foto: Yusrizal/Hi! Pontianak)
zoom-in-whitePerbesar
Satu unit rumah pasangan lanjut usia (lansia) yakni Bujang dan Ratna di RT 5 RW 2, Kelurahan Kapuas Kiri Hulu, Kecamatan Sintang, roboh saat banjir. (Foto: Yusrizal/Hi! Pontianak)
ADVERTISEMENT
Hi! Sintang - Satu unit rumah pasangan lanjut usia (lansia) yakni Bujang dan Ratna di RT 5 RW 2, Kelurahan Kapuas Kiri Hulu, Kecamatan Sintang, roboh saat banjir, Selasa 23 November 2021 sekitar pukul 01.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Proses evakuasi oleh tetangga dan pihak RT setempat saat tengah malam berlangsung dramatis. Mengingat, Mengingat, pemilik rumah sempat menolak dievakuasi dan memilih bertahan. Namun, warga bersikukuh keduanya harus mengungsi dengan pertimbangan keselamatan.
Saat tempat tinggal tersebut roboh, kedua pasangan lansia berada di dalam rumah berdinding papan dengan ukuran 4x6 meter. Beruntung keduanya tidak mengalami luka-luka dan berhasil selamat.
Ardi, Ketua RT 5 Kelurahan Kapuas Kiri Hulu, Kecamatan Sintang saat menunjukan rumah warganya yang roboh dengan menggunakan perahu. (Foto: Yusrizal/Hi! Pontianak)
Ketua RT 5 Kelurahan Kapuas Kiri Hulu, Ardi mengungkapkan, kejadian tersebut pertama diketahui oleh Mauludin, warga setempat yang sedang mencari ikan.
“Saat sedang cari ikan dekat surau, dia mendengar seperti suara tangkap ikan besar. Begitu dilihat dari dekat dengan senter, ternyata rumah Pak Bujang roboh,” ungkap Ardi.
Panik melihat kondisi tersebut, kata Ardi, warganya tersebut langsung meminta pertolongan warga setempat.
ADVERTISEMENT
“Saking panik untuk memanggil warga sana sini, ia sempat jatoh. Dia juga sempat telpon saya. Namun karena tidak diangkat karena saya sedang tidur, dia datang dan menggedor rumah saya. Setelah itu kami pergi ke rumah Pak Bujang,” ungkapnya.
Ardi mengaku warga sempat kewalahan untuk evakuasi korban. Mengingat saat itu listrik sedang menyala. Jadi warga takut untuk masuk karena rumahnya terendam banjir.
“Untung ada warga kita sini yang kerja di PLN. Jadi kita minta bantu untuk memutus arus listrik. Setelah listrik dimatikan, baru warga berani masuk ke dalam rumah,” bebernya.
“Saat evakuasi, warga masuk melalui dapur. Kedalaman air dalam rumah setinggi leher. Pak Bujang dievakuasi dengan digendong, sementara istrinya keluar sendiri. Di dalam rumah, Pak Bujang dan istri bertahan di loteng,” kata Ardi.
ADVERTISEMENT
Pas rumah roboh, sambung Ardi, kedua pasangan lansia berada di dalam. “Tapi mereka ndak apa-apa. Cuma, bahan makanan seperti beras yang basah dan tidak bisa digunakan lagi,” ungkapnya.
Saat ini, kedua pasangan lansia sudah mengungsi ke rumah keluarganya. “Ngungsinya dekat sini juga di tempat iparnya,” katanya.