Segini Harga Jaket Bomber Khas Dayak yang Dipakai Jokowi saat Kunker di Sintang

Konten Media Partner
8 Desember 2021 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jaket bomber dari tenun ikat Sintang khas Dayak yang dipakai Presiden Joko Widodo saat peresmian Bandara Tebelian. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Jaket bomber dari tenun ikat Sintang khas Dayak yang dipakai Presiden Joko Widodo saat peresmian Bandara Tebelian. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi kerajinan lokal Sintang dengan memakai jaket bomber dari tenun ikat khas Dayak saat meresmikan Bandara Tebelian di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Rabu, 8 Desember 2021.
ADVERTISEMENT
Jaket bomber tersebut dibeli Jokowi di pojok lobi Bandara Tebelian. Stand tersebut dikelola Borneo Etnic Collection. Tim pengelolanya terdiri dari Ernawati, Leli Marcela dan Sum Julia.
Menurut Sum Julia, pengelola Borneo Etnic Collection, kain tenun bahan pembuat jaket bomber tersebut ditenun secara tradisional menggunakan tangan oleh pengrajin tenun.
“Jaket bomber dari tenun ikat yang dipakai Pak Presiden motifnya manuk (ayam). Proses pembuatan menjadi kain lebar hingga cukup untuk bahan jaket sekitar 3-4 bulan,” ungkap Sum Julia.
Untuk harga jaket bomber dari kain tenun ikat di pasaran, Sum Julia mengatakan, bahwa semuanya tergantung dengan bahan tenunnya. “Harganya start from Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta,” bebernya.
Presiden Joko Widodo memposting dirinya mengenakan tenun ikat Sintang khas Suku Dayak. Foto: Instagram @jokowi
Sum Julia mengaku sangat senang dan bangga karena kain tenun ikat diapresiasi Presiden. Bahkan dipakai saat peresmian Bandara Tebelian Sintang.
ADVERTISEMENT
“Wah, luar biasa senangnya. Walaupun memang saat proses pembuatan, niat awalnya memang untuk beliau. Kami sempat khawatir tidak dapat momen Pak Jokowi mampir ke stand. Makanya kami sangat bersyukur telah dapat kesempatan yang luar biasa,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, sebelum dipajang di stand Bandara Tebelian, proses pembuatannya cukup cepat dan hanya 24 jam. “Saat itu, Bu Ernawati sebagai designer langsung pergi ke penjahitsebetulnya Yana Tailor. Kita senang karena langsung jadi 24 jam,” ungkapnya.
Sum Julia berharap dengan diapresiasinya tenun ikat secara langsung dari Presiden akan menjadi pemicu semangat baru bagi UMKM Sintang. Sehingga pada akhirnya agar tenun ikat semakin diterima oleh masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi tenun ikat Sintang, semoga menjadi pemicu juga untuk semangat UMKM Sintang,” harapnya.
ADVERTISEMENT