Sejak Pekan Pertama September 2019, 6.025 Warga Kalbar Menderita ISPA

Konten Media Partner
18 September 2019 11:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Pontianak menggunakan masker untuk mengurangi dampak kabut asap. Foto: Lydia Salsabila/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Warga Pontianak menggunakan masker untuk mengurangi dampak kabut asap. Foto: Lydia Salsabila/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Sebanyak 6.025 warga di Kalimantan Barat (Kalbar) terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat kabut asap.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Horrison, mengungkapkan jumlah tersebut terhitung sejak pekan pertama September 2019. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 10-20 persen dari pekan sebelumnya.
"Jumlah pasien ISPA pada minggu ke-37 ada 6.025 warga. 'Kan kita laporannya per minggu. Jadi memang per minggu ini mengalami peningkatan dari sebelumnya. Meningkat sebanyak 10-20 persen. Ini memang sangat berbahaya. Jika ISPU (indeks standar pencemaran udara)-nya sudah sangat tidak sehat, yang rentan itu balita dan lansia," ungkap Horrison usai pelaksanaan salat istisqa di halaman kantor Gubernur Kalbar, Rabu (18/9).
Sejak pekan pertama September 2019, ada 6.025 pasien menderita ISPA di Kalbar. Foto: Daddy Cavalero
Dari data yang dihimpun, wilayah yang menjadi daerah terbanyak warga terserang ISPA akibat kabut asap adalah Kabupaten Sambas, dengan jumlah 1.159 pasien. Kota Pontianak menjadi daerah kedua terbanyak kasus ISPA, dengan jumlah 1.139 orang, lalu Kabupaten Kubu Raya 989 orang, Kabupaten Mempawah 556 orang.
ADVERTISEMENT
Di Kabupaten Sintang ada 454 orang terserang ISPA, Kayong Utara 370 orang, Kabupaten Ketapang 292 orang, Kabupaten Landak 138 orang, Kabupaten Sekadau 62 orang, Kabupaten Melawi 32 orang, dan Kapuas Hulu 11 orang.
"Keluhannya itu berbagai macam, mulai dari batuk, pilek, dan ada yang infeksi. Jadi demam kadang juga ada yang sesak napas. Nah untuk yang sesak napas ini sudah kita siapkan Rumah Oksigen," kata Horrison.
Seorang anak mendapatkan perawatan medis karena dampak kabut asap di Pontianak. Foto: Daddy Cavalero
Akibat dampak kabut asap tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar melakukan beberapa upaya, mulai dari membagikan masker, meliburkan anak sekolah, mendirikan Rumah Oksigen, dan lain sebagainya.
"Selain mempromosikan pola hidup sehat, makan sayur, banyak minum air putih, di pelayanan kesehatan para petugas siap siaga dalam melayani pasien yang terkena dampak dari kabut asap ini," paparnya. (hp8)
ADVERTISEMENT