Sempat Terputus, Minum Obat Lagi Setelah Ada Bantuan

Konten Media Partner
30 Oktober 2019 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Velentina Miranti yang berusia 24 tahun, merupakan ibu muda dari Desa Benua Baru Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang. Ia menderita kanker paru stadium empat dan sedang mengandung. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Velentina Miranti yang berusia 24 tahun, merupakan ibu muda dari Desa Benua Baru Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang. Ia menderita kanker paru stadium empat dan sedang mengandung. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Velentina Mirani (24), penderita kanker paru stadium 4 dengan janin dalam kandungan, selama di Sintang tinggal dengan kakak sepupunya Hendrawati. Valentina Miranti merupakan warga Desa Benua Baru Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sintang dr. Harysinto Linoh, kondisi kehamilan Valentina Miranti sekitar 29-30 minggu dengan didiagnosis kanker paru stadium akhir. Perkiraan berat badan bayi dalam kandungan sekitar 1,3 kg. “Sedangkan untuk amannya bila dilahirkan berat badan bayi 2-2,5 kg," ungkapnya, Rabu (30/10).
Hendrawati menceritakan kondisi sepupunya selama berada di Sintang yang sempat putus obat karena masalah biaya. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Hendrawati ketika ditemui Hi!Pontianak, di rumahnya menjelaskan, Velantina Miranti ketika pertama kali tiba di Sintang langsung berobat ke dokter kandungan. “Saat datang, kondisinya sangat lemah, karena bayinya kontraksi terus. Makanya dibawa ke Sintang dan berobat ke dokter,” katanya.
Usai berobat dari dokter, kata Hendrawati, sepupunya diberi obat. Namun, obat paru yang diberikan tidak bisa diminum maksimal karena dalam kondisi hamil. “Lalu dia sesak nafas akut. Sempat diberikan obat, namun tetap sesak nafas juga,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, selama seminggu di Sintang obatnya langsung terputus. Bahkan hingga 3 minggu lamanya. “Kami memberikannya obat lagi beberapa waktu lalu. Itupun setelah ada penggalangan dana yang dilakukan komunitas motor dan lainnya. Jadi, kami beli lah obatnya. Sekarang katanya kondisinya sudah membaik,” ucapnya.
Hendrawati bersama sepupunya Valentina Miranti di kediamannya. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Namun yang dilihat dirinya secara kasat mata, kondisi sepupunya masih perlu penanganan serius. Bahkan, malam sebelumnya sempat sesak nafas dan demam. ”Sesak nafas dan demam, kadang hilang, kadang datang. Di dadanya kan ada benjolan. Kadang-kadang bengkak semakin besar,” jelasnya.
Hendrawati berencana, setelah sepupunya selesai operasi (melahirkan), pihak keluarga akan fokus supaya pengobatan kanker paru agar tidak terhenti. Ia mengaku, selama ini pihaknya sangat terbantu dengan Komunitas Mari Melihat serta pihak lain yang sudah melakukan penggalanan dana.
ADVERTISEMENT
“Kami juga berterima kasih atas respon pemerintah yang membantu sepupu saya selama berada di Sintang dengan rutin melakukan kontrol,” tuturnya.