Seniman Kalbar Sindir Pembakar Hutan dengan Lagu

Konten Media Partner
17 Agustus 2019 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cuplikan musik video dari VAR atau Vandille Al Rasyid, dengan lagu yang berjudul "Borneo Terbakar". Foto: channel YouTube VAR tv
zoom-in-whitePerbesar
Cuplikan musik video dari VAR atau Vandille Al Rasyid, dengan lagu yang berjudul "Borneo Terbakar". Foto: channel YouTube VAR tv
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Meskipun kabut asap sedikit demi sedikit telah berlalu karena musim akan terus berganti, namun kemarau akan terus kembali.
ADVERTISEMENT
Begitulah penggalan lirik dalam musik video dari VAR atau Vandille Al Rasyid, dengan lagu yang berjudul "Borneo Terbakar."
Lagu "Borneo Terbakar" ini bercerita tentang kegelisahan VAR pada rusaknya ekosistem alam Borneo di musim kemarau yang selalu saja terjadi kebakaran hutan serta lahan secara besar-besaran. Pembakaran lahan itu mengakibatkan kabut asap tebal di hampir sekujur tempat di Pulau Kalimantan (Borneo).
Melalui lagu ini mereka mencoba untuk menyelami kesadaran diri, serta mengajak semua pihak untuk berkesadaran pula, mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam Borneo, khususnya dari bahaya kebakaran hutan dan lahan.
Beberapa pekan lalu, hal serupa juga dilakukan oleh Kamil Onte, salah satu public figure Kota Pontianak, yang ikut merasakan keresahan masyarakat akibat kabut. Kamil melakukan komplain terhadap pembakar lahan, namun tak serta-merta berbentuk amarah yang meluap-luap, namun menyindir dengan sebuah lagu.
ADVERTISEMENT
Melalui akun instgram pribadinya, ia memposting sebuah lagu yang berjudul "A.S.A.P AKU SUSAH AKTIFITAS PAGI." Lagu ini ditujukan untuk para pembakar lahan yang telah meresahkan masyarakat Pontianak.
Dalam liriknya, Kamil menekankan akibat kabut tersebut, masyarakat mengalami kesulitan saat aktivitas di pagi hari. Tak lagi menghirup udara segar seperti biasanya, mengalami mata merah, dan nafas menjadi sesak. Ia juga mengingatkan para pembakar lahan untuk mengasihani satwa yang ada di hutan.
Tak hanya lirik lagunya yang menyindir, Kamil juga menyertakan video yang berdurasi 1:59 menit dengan memperlihatkan hutan-hutan yang telah terbakar menjadi tumpukan arang hitam.
Selain Kamil, setahun sebelumnya, pada tahun 2018 musisi Pontianak lainnya, Parsley, melalui kanal YouTube-nya juga pernah membuat sebuah lagu untuk menyindir para pembakar lahan dengan judul "Bisnis Hutan." Lagu ini menyoroti soal penebangan hutan liar serta pembakaran hutan, yang marak terjadi khususnya di Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
Lirik lagunya menjelaskan bahwa masyarakat yang merasakan dampak akibat pembakaran lahan, hanya melihat namun tak mampu untuk berbuat. Hanya mendengar dan membendung amarah atas apa yang diperbuat orang lain. (hp6)