news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sensor 17 Lagu Dinilai Masih Belum Menyeluruh

Konten Media Partner
4 Maret 2019 21:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Musisi Pontianak, Galih Wahyudi. Foto: Instagram/getarkan
Hi!Pontianak - Indonesia sempat dihebohkan dengan adanya pembatasan 17 lagu untuk diputar oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat yang menilai lagu tersebut sarat akan pesan seksual dalam liriknya.
ADVERTISEMENT
Menurut Musisi Pontianak, Galih Wahyudi, KPID Jabar tidak melalukan sensor secara menyeluruh dan banyak mengabaikan fakta-fakta penting.
Galih menilai lagu Indonesia, khususnya yang bergenre dangdut koplo lebih banyak mengandung pesan seksual seperti Cinta Satu Malam, Hamil Duluan dan lain lain.
Lagu yang dibatasi merupakan lagu dengan bahasa Inggris yang bahkan belum tentu semua anak-anak dapat memahaminya jika dibandingkan dengan lagu Indonesia yang digunakan sebagai bahasa sehari hari.
Menurut Galih, Lady Gaga dilarang tampil di Indonesia dulu karena dianggap vulgar, tapi pentas dangdut ekstrem dengan goyang dan sawer yang bisa di tonton umum bahkan anak anak, bebas di gelar.
ADVERTISEMENT
Galih juga menilai, harga tiket yang mahal yang tidak dapat dijangkau anak-anak justru dilarang, sedangkan acara dangdut yang menyuguhkan goyangan yang tidak pantas, dapat ditonton anak anak.
Itulah pandangan Galih tentang sensor yang di lakukan oleh KPID Jabar, apa kamu setuju? (hp5)