Serunya Perang Air dan Berbagi Bacang di Sungai Kapuas, Pontianak

Konten Media Partner
7 Juni 2019 16:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Tionghoa di Pontianak mengikuti perayaan Duan Wu Jie di Sungai Kapuas. Foto: Lydia Salsabila
zoom-in-whitePerbesar
Warga Tionghoa di Pontianak mengikuti perayaan Duan Wu Jie di Sungai Kapuas. Foto: Lydia Salsabila
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Warga Tionghoa di Pontianak bersuka cita mengikuti Perayaan Duan Wu Jie yang diadakan setiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek, dan jatuh pada hari ini, Jumat (7/6).
ADVERTISEMENT
Perayaan Duan Wu Jie merupakan tradisi yang tidak pernah terpisahkan dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa, untuk mengenang dan menghormati panglima Tiongkok Chiu Yuan, yang sudah berkorban demi masyarakat Tiongkok.
Perayaan Duan Wu Jie di Sungai Kapuas, Pontianak, dilakukan dengan mandi dan bermain di atas Sungai Kapuas. Foto: Lydia Salsabila
Dalam memperingati perayaan tersebut, di Pontianak ada dua tradisi yang dilaksanakan oleh warga Tionghoa, yakni mandi di tengah hari, yang disebut dengan 'u-shi' dan makan bacang bersama keluarga.
Tradisi mandi 'u-shi' selalu dilaksanakan pada siang hari, sekitar pukul 12.00 siang. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa, membaur, dan berkumpul di sekitar Sungai Kapuas untuk meramaikan perayaan tersebut.
Para Gege Meimei mengikuti tradisi mandi 'u-shi' di Sungai Kapuas. Foto Lydia Salsabila
Ada yang membawa ember, botol berisikan air, dan kantong plastik berisi air, yang digunakan untuk perang air. Bagi masyarakat Tionghoa di Pontianak, mandi air 'u-shi' dimaknai sebagai pembawa berkah, untuk membuang sial atau segala tabiat yang tidak baik.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, dalam hal kesehatan, air 'u-shi' diyakini dapat menyembuhkan segala penyakit, karena air yang diambil pada tanggal 5 bulan 5 Imlek di sungai yang mengalir, dianggap mengandung berkat dan dapat dijadikan sebagai obat. Air tersebut juga dapat disimpan jika sewaktu-waktu diperlukan, maka tak heran ada sebagian masyarakat Tionghoa yang mengambil sedikit air Sungai Kapuas untuk dibawa pulang.
Perayaan Duan Wu Jie di Sungai Kapuas, Pontianak. dilakukan dengan mandi di Sungai Kapuas dan berbagi bacang. Foto: Lydia Salsabila
Selanjutnya, sambil menjalani mandi 'u-shi', masyarakat Tionghoa menikmati bacang dan kicang. Ada juga yang membagi bacang ke masyarakat yang tengah asyik bermain air pada tradisi mandi u-shi. Bacang adalah kue beras ketan yang berisikan cincangan daging, atau jamur, yang dibungkus dengan daun pisang.
Menurut budayawan Tionghoa Kalimantan Barat, X.F. Asali, dalam bukunya yang berjudul Aneka Budaya Tionghua Kalimantan Barat, perayaan makan bacang dan melempar bacang, merupakan cerita dahulu tentang seorang panglima Tiongkok bernama Chiu Yuan, yang sangat setia kepada kaisar dan negara.
Para meimei menyiapkan bacang dan kicang untuk dibagikan ke masyarakat pada perayaan Duan Wu Jie di Pontianak. Foto: Lydia Salsabila
Chiu Yuan merupakan panglima yang melahirkan karya-karya sastra yang padat, dengan kritik sosial dan pesan yang penuh makna. Namun karena ada sebuah fitnah tentang dirinya, ia akhirnya diasingkan dari istana ke sebuah daerah terpencil. Tidak ada kepastian kapan ia akan bebas. Chiu Yuan akhirnya memilih untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Ia terjun ke Sungai Mi Lo.
ADVERTISEMENT
Sosoknya dicintai dan disayangi oleh masyarakat Tionghoa. Maka dibuatlah bacang dan dilempar ke sungai, dengan harapan jenazah panglima tidak dimakan oleh roh-roh jahat. Dari situlah muncul tradisi mandi 'u-shi', yang disertai dengan melempari bacang ke Sungai Kapuas.
Sebagai tradisi yang setiap tahunnya sering dilaksanakan, Yandi, selaku tokoh muda masyarakat Tionghoa, berharap pemerintah ikut serta dalam tradisi ini.
"Karena kita selalu adakan perayaan ini di Sungai Kapuas, kami berharap pemerintah juga ikut serta. Sehingga, perayaan ini, selain menjadi tradisi untuk masyarakat Tionghoa, juga bisa dijadikan sebagai wisata budaya di Pontianak. Dan (pemerintah) juga bisa bantu dari segi keamanan atau kelayakan juga,” katanya. (hp6)