news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Stok Pertalite Kosong di Sejumlah SPBU, Begini Kata Wali Kota Pontianak

Konten Media Partner
1 September 2021 15:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas SPBU melayani masyarakat dengan mengisi BBM jenis Pertalite. Foto: ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
zoom-in-whitePerbesar
Petugas SPBU melayani masyarakat dengan mengisi BBM jenis Pertalite. Foto: ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Belakang ini Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Pontianak mengalami kekosongan. Pengendara pun beralih menggunakan Pertamax, bahkan ada juga yang membeli Pertalite ke pedagang eceran.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyebut hal itu menjadi tanggung jawab Pertamina. Ia meminta Pertamina memberikan informasi yang jelas terkait kekosongan tersebut agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Harusnya Pertamina terbuka menyampaikan kepada masyarakat alasan kenapa ini bisa stoknya berkurang dan kenapa hanya Pertalite. Supaya masyarakat punya informasi yang jelas. Kita berharap jangan menimbulkan keresahan masyarakat dengan kelangkaan tadi. Tolong diperhatikan," kata Edi, Rabu, 1 September 2021.
Edi mengatakan, apabila ada kendala dalam proses pengiriman maupun produksi pihaknya siap membantu untuk berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Kendalanya di mana? Kalau perlu dikoordinasi kita bisa bantu. Apakah transportasi atau memang produksi atau ada program lain yang ingin menghilangkan Pertalite semuanya akan diganti Pertamax. Kita harapkan (persoalan) ini tidak menimbulkan keresahan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Terkait kelangkaan atau kekosongan stok bensin yang pernah terjadi sebelumnya, Edi menyebutkan, pihak Pertamina tidak pernah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota. Ia pun meminta apabila kembali terjadi permasalahan di lapangkan seharusnya pihak Pertamina berkoordinasi.
"Enggak ada. Tapi kalau yang berkaitan dengan kebijakan kemarin ingin mengganti premium ke Pertalite memang ada rencana seperti itu karena berkaitan dengan kualitas minyak terhadap kendaraan dan polusi juga. Seharusnya kalau ada permasalah dilapangan harusnya berkoordinasi, menyampaikan. Supaya kita bisa nudah menyampaikan kepada masyarakat," pungkasnya.