Stok Vaksin Corona di Kalbar Mulai Berkurang

Konten Media Partner
19 April 2021 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengungkapkan stok vaksin corona di wilayah Kalbar mulai berkurang, atau tidak cukup.
ADVERTISEMENT
Stok vaksin per tanggal 18 April 2021, di Kabupaten Kota di Kalbar berkurang, sisa stok yang disimpan tersebut merupakan stok untuk suntikan kedua terhadap masyarakat yang sebelumnya sudah disuntik vaksin pertama.
“Vaksin saat ini di Kalbar terbatas, ini yang membuat Dinkes Kabupaten Kota menyiapkan untuk vaksinasi kedua, pas sudah dilakukan vaksin kedua tapi tidak dilakukan penyuntikan kembali, maka akan percuma,” jelas Harisson, Senin, 19 April 2021.
Harisson mengatakan, hingga saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Kota membatasi pelaksanaan vaksinasi berkenaan dengan stok vaksin yang terbatas.
“Untuk menjaga stok, biofarma, dalam hal ini Kemenkes akan mengirimkan stok apabila mereka melihat di aplikasi Sistem Monitoring Imunisasi Logistik Elektronik (SMILE). Dinkes Kabupaten Kota diharapkan mengupdate keberadaan SMILE itu, karena biofarma akan memantau stok di situ. Kalau stok masih banyak mereka tidak akan kirim ke kita, dan ini jadi masalah,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Namun, dari data real stok vaksin sinovac di Kabupaten Sambas berjumlah 7.920 dosis, Mempawah 3.470 dosis, Sanggau 4.780 dosis, Ketapang 10.100 dosis, Sintang 2.710 dosis, Kapuas Hulu 2.890 dosis, Bengkayang 2.660 dosis.
Landak 740 dosis, Sekadau 2.300 dosis, Melawi 2.570 dosis, Kayong Utara 900 dosis, Kubu Raya 6.120 dosis, Kota Pontianak 21.910 dosis, dan Singkawang 4.420 dosis.
“Dinkes Kabupaten Kota ini menjaga stok terhadap vaksinasi kedua terhadap warga yang sudah dilakukan vaksinasi pertama, jika nanti sudah jatuh tempo, ternyata drop vaksin belum datang, maka ini akan jadi masalah, stok mereka terdata di aplikasi SMILE, dan ini akan menjadi suatu dilema karena Jakarta melihat Pontianak masih banyak dosis, padahal itu untuk stok suntikan kedua,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT