Stres Dapat Picu Munculnya Sakit Maag

Konten Media Partner
23 Maret 2019 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebahagiaan dapat mengurangi risiko terkena sakit maag. Foto: Daddy Cavalero
zoom-in-whitePerbesar
Kebahagiaan dapat mengurangi risiko terkena sakit maag. Foto: Daddy Cavalero
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Kondisi stres merupakan sebuah gangguan mental yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan. Stres, dapat dialami oleh siapa saja. Hal tersebut biasanya terjadi, karena tubuh memenuhi tuntutan atau kebutuhan.
ADVERTISEMENT
Tapi tahukah kamu, bahwa kondisi stres dapat meningkatkan angka kejadian sakit maag (dispepsia fungsional)? Mereka yang merasa stres dan terbebani, maagnya akan semakin sering kambuh.
Sebuah riset dari Korea mengatakan, bahwa stres pada kondisi kerja ternyata membuat seseorang tiga kali lebih mungkin untuk mengalami sakit maag. Penelitian menunjukkan bahwa yang meningkatkan risiko dispepsia adalah perceived stress, bagaimana orang itu memandang stresnya.
Lalu, bagaimana otak dan lambung berpengaruh? "brain-gut axis", adanya hubungan saraf antara otak dan lambung. Orang yang sedang stres, bisa mengalami sakit maag, bahkan sebaliknya, orang yang sakit maag, jadi cenderung depresi, cemas, dan mudah marah.
Otak 'berbicara' melalui lambung. Seperti misalkan orang yang cemas sebelum presentasi atau ujian, tiba-tiba tidak nafsu makan. Setelah presentasi atau ujian selesai, baru bisa makan. Hal tersebut merupakan stres yang singkat, atau tidak berkepanjangan.
ADVERTISEMENT
Nah, maka dari itu, jangan terlalu memforsir pekerjaan, agar terhindar dari penyakit maag, dan jangan sampai stres ya! (hp8)