Sutarmidji Pastikan Stok Oksigen di Kalbar Aman untuk 10 Hari ke Depan

Konten Media Partner
23 Juli 2021 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sutarmidji meninjau lokasi agen oksigen di Pontianak Utara. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Sutarmidji meninjau lokasi agen oksigen di Pontianak Utara. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kasus corona di Kalimantan Barat meningat. Permintaan oksigen di beberapa rumah sakit dan apotek juga mengalami peningkatan.
ADVERTISEMENT
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji memastikan stok oksigen aman hingga 10 hari ke depan. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen, Pemprov Kalbar juga berupaya mendatangkannya dari Malaysia.
"Stok oksigen Kalbar itu amannya 10 hari. Karena mobilitasnyakan ke Kapuas Hulu, Melawi jauh. Nah, alhamdulilah dari Kuching (Malaysia) bisa masuk dan bisalah untuk mencukupi (kebutuhan oksigen) Kalbar," ungkap Sutarmidji saat meninjau lokasi agen oksigen di wilayah Pontianak Utara, Jumat, 23 Juli 2021.
"Kalau di sana itu bisa lancar satu minggu bisa hitungannya, satu hari 2 ISO tank, misalnya satu minggu berarti 14. 14 ISO tank itu sama dengan 28 ribu tabung bisa untuk 6 hari. Saya mau 10 hari aman, 6 hari dari Kuching, 4 hari dari Jawa," timpal Sutarmidji.
ADVERTISEMENT
Terkait kelangkaan oksigen yang terjadi belakangan ini, Sutarmidji mengatakan, hal tersebut dikarenakan terjadinya peningkatan kasus positif COVID-19. Saat ini peningkatan kebutuhan oksigen tersebut hingga 3 kali lipat.
Pekerja mengisi tabung oksigen. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
"Kelangkaan ini karena peningkatan kasus yang parah. Satu orang yang ada di ICU, satu hari satu malam bisa perlu 5 tabung 6 kubik. Kalau di RS Soedarso itu ICU-nya ada 12. Sehingga, Soedarso itu satu hari butuh antara 400 sampai 450 tabung. Jadi peningkatannya ada yang 3 kali lipat, ada yang 2 kali. Itulah yang menyebabkan kelangkaan sehingga kemarin agen ini kita fasilitasi, Kuching dan Batam," jelasnya.
Sutarmidji menungkapkan, siang ini pasokan oksigen dari Batam telah di distribusikan untuk rumah sakit Antonius dan Soedarso Pontianak. Sedangkan untuk di daerah juga mulai didistribusikan.
ADVERTISEMENT
"Manajemen rumah sakit harus evaluasi diri. Harusnya oksigen itu tersedia minimal 24 jam plus 20 persen, artinya butuh 400 harus disiagakan 480. Begitu habis barulah telepon kita, kan kasian pasien itu," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Produksi PT Megah Utama Prima, Edi Efendi mengungkapkan, setiap hari pihaknya mendistribusikan sekitar 700 hingga 800 tabung oksigen ukuran 6 kubik untuk rumah sakit. Pasokan oksigen itu berasal dari Jakarta.
"Selama ini teman-teman kita kerjanya satu hari 14 jam, dari jam 8 sampai jam 10 malam. Semangat kemanusiaan mereka untuk bekerja. Kalau dipikir kasian juga mereka pulangnya agak malam (besok) datangnya pagi lagi," pungkasnya.