Syekh Ali Jaber Sudah Hafal Al-Quran di Usia 11 Tahun

Konten Media Partner
14 Januari 2021 12:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syekh Ali Jaber. Foto: Facebook/@Syekh Ali Jaber
zoom-in-whitePerbesar
Syekh Ali Jaber. Foto: Facebook/@Syekh Ali Jaber
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kabar duka kembali menyelimuti umat Islam Tanah Air. Pendakwah Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia di RS Yarsi, Kamis, 14 Januari 2021
ADVERTISEMENT
Melansir dari kumparanNEWS, ulama asal Madinah ini tutup usia dalam kondisi sudah negatif virus corona. Sebagaimana diketahui, ia dinyatakan positif COVID-19 pada akhir Desember 2020 dan kondisinya sempat menurun hingga harus masuk ke ruang ICU.
Banyak pelajaran dan teladan yang bisa kita ambil dari perjalanan hidup sang ulama karismatik bersuara lembut ini. Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976 ini sejak kecil telah menekuni membaca Al-Quran.
Ayahnya yang awalnya memotivasi Ali Jaber untuk belajar Al-Quran. Dalam mendidik agama, khususnya Al-Quran dan salat, ayahnya sangat keras. Bahkan, tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan salat.
Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius. Di Madinah, ia memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam. Sebagai anak pertama dari 12 bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.
ADVERTISEMENT
Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri dan pada usia 11 tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Quran. Hingga, 3 tahun setelahnya, Syekh Ali Jaber mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu Masjid Kota Madinah.
Ia mendapatkan pendidikan formal dari ibtidaiyah hingga aliyah di Madinah. Setelah lulus sekolah menengah, ia melanjutkan pendidikan khusus pendalaman Al-Quran kepada tokoh dan ulama ternama di Madinah dan luar Madinah, Arab Saudi.
Pada tahun 2008, kala usia 32 tahun, Syekh Ali Jaber terbang ke Indonesia. Ia menuju ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), asal istrinya tinggal. Di sini ia menjadi guru tahfiz (hapalan) Al-Quran, imam salat, khatib di Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara Lombok, NTB, Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kariernya berlanjut saat ia diminta menjadi imam salat tarawih di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta. Selain itu, ia juga menjadi pembimbing tadarus Al-Quran dan imam salat Id di Masjid Sunda Kelapa.
Kehadiran Syekh Ali Jaber ternyata mendapat sambutan yang sangat baik oleh masyarakat Indonesia. Dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat terperinci, dan berisi dengan ayat-ayat Al-Quran dan hadis. Ia mulai sering dipanggil keliling Indonesia untuk syiar Islam.