Tata Cara Gelar Resepsi Pernikahan dengan Protokol Kesehatan di Era New Normal

Konten Media Partner
14 Juli 2020 14:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simulasi resepsi pernikahan hadapi new normal di Pontianak. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi resepsi pernikahan hadapi new normal di Pontianak. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Menghadapi new normal, Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (ASPEDI) telah menyiapkan draft protokol acara resepsi dan akad nikah di era new normal. Hal tersebut, disampaikan dalam simulasi resepsi pernikahan yang diadakan di Hotel Kapuas Palace, Pontianak, Selasa (14/7).
ADVERTISEMENT
Ketua ASPEDI Kalbar, Betty Mantiko berharap, dengan diadakannya simulasi resepsi pernikahan ini dapat membantu usaha wedding bangkit kembali di tengah pandemi COVID-19.
"Sudah begitu lama para pekerja seni ataupun gabungan usaha wedding ini semakin merosot penghasilannya. ASPEDI melakukan acara simulasi ini, kami ingin mendorong pemerintah segera mengeluarkan peraturan daerah tentang menyelenggarakan resepsi di era new normal. Jadi, industri wedding di Kalimantan Barat bisa bangkit kembali," ungkapnya.
Pengecekan suhu tubuh tamu dalam simulasi resepsi pernikahan di Pontianak. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
Dalam pelaksanaan resepsi tersebut, tamu undangan hanya boleh diisi oleh 50 persen dari kapasitas ruangan. Selanjutnya, tamu yang datang juga diwajibkan melalui proses pengecekan suhu tubuh lalu mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
Untuk pengisian buku tamu dilakukan oleh panitia acara, tamu undangan tinggal menyebut nama dan alamat tempat tinggal. Pemberian angpau dilakukan secara manual sesudah menulis buku tamu.
ADVERTISEMENT
Kemudian, untuk penyajian makanan, petugas katering harus mengguanakns arung tangan, masker dan face shield. Makanan diambil oleh petugas kateri dan tamu tidak mengambil makanan sendiri. Kemudian tamu diarahkan duduk di kursi yang telah disesuaikan jaraknya.
Selanjutnya, saat proses salaman tidak ada kontak fisik dengan mempelai dan orang tua, tetapi memberi salam hormat atau salam namaste. Tamu undangan diharapkan tidak menyumbang lagu, tidak menyentuk properti dekor dan mengoptimalkan waktu berada di ruangan resepsi.
Terakhir, tamu mengambil suvenir yang sudah disterilkan di area suvenir dan langsung menuju akses pintu keluar.