Terganggu Kabut Asap, Siswa SMA Negeri 2 Pontianak Belajar via Online

Konten Media Partner
20 September 2019 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terganggu kabut asap, SMA Negeri 2 Pontianak melakukan aktivitas belajar-mengajar, khususnya mata pelajaran Kimia, via online, Jumat (20/9). Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Terganggu kabut asap, SMA Negeri 2 Pontianak melakukan aktivitas belajar-mengajar, khususnya mata pelajaran Kimia, via online, Jumat (20/9). Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kabut asap karhutla yang menyelimuti Kalimantan Barat memaksa pemerintah daerah memperpanjang libur sekolah. Tak ingin waktu terbuang sia-sia, beberapa guru di SMA Negeri 2 Pontianak berinisiatif melakukan kegiatan belajar-mengajar via online.
ADVERTISEMENT
Guru mata pelajaran kimia, Syarifah Elly Daryati, mengaku melakukan kegiatan belajar-mengajar via online atau virtual selama sekolah diliburkan. Elly mengatakan, langkah tersebut dilakukan agar siswa-siswi lebih produktif dalam pembelajaran, meski kabut asap masih terjadi. Ia juga mengajak beberapa guru lainnya.
"Sejak asap Mei 2019, saya sudah menerapkan ini kepada siswa-siswi kelas 10. Ada 3 guru lain yang bisa, cuma mereka belum memulai. Kalau ini tidak dilakukan, ketinggalan pelajarannya. Jadi, saya minta mereka tetap hadir via online," kata Elly saat ditemui Hi!Pontianak, di SMA Negeri 2 Pontianak, Jumat (20/9).
Syarifah Elly Daryati, guru mata pelajaran Kimia di SMA Negeri 2 Pontianak, melakukan kegiatan belajar-mengajar via online dengan siswanya, Jumat (20/9). Foto: Teri/Hi!Pontianak
Elly mengatakan, aktivitas belajar-mengajar online sangat membantu guru untuk menyampaikan materi. Sebelumnya, para siswa-siswi diwajibkan untuk mengunduh aplikasi untuk belajar-mengajar dengan tampilan video conference, yaitu Cisco Webex.
ADVERTISEMENT
"Siswa-siswi boleh pakai handphone ataupun laptopnya, nanti mereka absen, itu ada absennya. Nanti saya kasih materi, lalu nanti juga ada post test-nya. Link ini disebar di telegram, kita ada grup kelas. Materinya di blog jadi bisa download lewat online. Room ini berkapasitas 200 orang, mereka juga bisa tanya jawab di video," jelasnya.
"Ini tentunya sangat membantu, materi mereka tidak numpuk ketika sudah masuk, dengan ini kami terbantu sekali. Kita kasi materi lewat file juga. Kita nanti juga evaluasi," timpal Elly.
Namun, kata Elly, agar proses kegiatan belajar-mengajar tersebut berjalan lancar, siswa-siswi harus memiliki paket data atau jaringan yang memadai.
Siswa menyambut baik diadakannya kegiatan belajar-mengajar secara online. Foto: Teri/Hi!Pontianak
"Ya kekurangannya itu kalau mereka enggak punya kuota. Jadi, mereka harus ke kafe atau mereka kumpul di rumah teman yang ada wifi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dinda Aulia, salah seorang siswa yang mengikuti pembelajaran online, mengatakan orang tuanya tentu sangat mendukung kegiatan belajar-mengajar online tersebut. Ia mengaku, aktivitas belajar-mengajar lebih efektif dan mudah dimengerti.
"Saat dikasih tahu orang tua tanya belajarnya via video, oh ya mereka dukung dari pada libur enggak ngapa-ngapain. Belajar online ini saya lebih ngerti, karena gurunya jelas ngajarnya, kita tinggal fokus saja," ungkap Dinda. (hp8)