Tim Hi!Pontianak Jalani Sosial Distancing untuk Cegah Corona

Konten Media Partner
19 Maret 2020 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Hi!Pontianak saat perayaan ulang tahun perdana pada 4 Februari 2020. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Tim Hi!Pontianak saat perayaan ulang tahun perdana pada 4 Februari 2020. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Wabah covid-19 atau yang lebih dikenal dengan corona, berdampak serius terhadap berbagai sektor kehidupan di Pontianak, Kalimantan Barat. Yang paling terpukul adalah sektor pariwisata, perhotelan, dan pekerja event organizer (EO).
ADVERTISEMENT
Pedagang minuman dan makanan juga terkena dampaknya. Pengunjung tak seramai biasanya. Begitu pula dengan pekerja media seperti kami, tim Hi!Pontianak.
Sejak kumparan memutuskan untuk mengambil kebijakan work from home bagi seluruh awaknya, kami sebagai official partner di Kalimantan Barat, langsung menyesuaikan diri. Karena kami sadar betul, keputusan itu diambil dengan sangat matang dan perhitungan yang mendalam, mengingat penyebaran virus corona yang sangat perlu untuk diwaspadai.
Sebagai pekerja media, kami tak bisa sepenuhnya harus bekerja dari rumah. Ada beberapa hal yang tak bisa dilakukan seorang jurnalis hanya dengan rebahan atau duduk di depan laptop.
Karena itu, kami menerapkan kebijakan work from home secara terbatas. Tetap ada reporter yang harus bertugas turun ke lapangan. Terlebih sejumlah pejabat masih melakukan konfrensi pers secara tatap muka dengan wartawan, terkait isu corona.
ADVERTISEMENT
Salah seorang tim Hi!Pontianak sedang menjalani work from home selama program sosial distancing. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Namun, peliputan dengan turun ke lapangan ini, tentu dengan berbagai catatan. Yang paling utama, harus mendapat persetujuan dari Pemimpin Redaksi, untuk menilai penting atau tidaknya isu yang akan disampaikan, dan perkiraan berapa jumlah orang yang akan hadir dalam pertemuan tersebut. Kalau tak penting-penting amat, cukup minta rilis dan foto, atau wawancara via Whatsapp.
Kedua, jurnalis yang ke luar rumah, harus jurnalis yang dalam kondisi sehat, menggunakan masker, dan selalu membawa hand sanitizer. Itupun tak semua jurnalis yang boleh keluar rumah. Intinya, pergerakan setiap jurnalis Hi!Pontianak harus terpantau.
Ketiga, harus menjaga jarak dengan orang lain. Termasuk dengan narasumber. kumparan merekomendasikan jarak minimal 1 meter dari narasumber.
Keempat, jika terpaksa harus singgah di warung kopi atau swalayan saat keluar rumah, harus mencari warung kopi atau swalayan yang sepi, dan tetap menjaga jarak dengan pengunjung lain, sejauh 1,2 meter.
ADVERTISEMENT
Kelima, saat pulang ke rumah, harus segera mencuci tangan dengan sabun, dan mandi. Biar bersih dan wangi.
Keenam, secara berkala, dilakukan pengecekan kondisi kesehatan para jurnalis yang telah melakukan peliputan di luar rumah.
Kebiasaan manajemen Hi!Pontianak membagikan vitamin C kepada jurnalis yang bekerja ekstra atau jurnalis yang tampak mulai drop secara fisik, kini ditambah dengan penyediaan masker dan hand sanitizer untuk para awak redaksi.
Panik? Sama sekali tidak. Ini hanya sebagai langkah waspada, untuk menjaga kesehatan para jurnalis, dan keluarganya di rumah.
"Bagi kami, berita dan pekerjaan sangatlah penting, tetapi tidak lebih penting dari kesehatan kami bersama," kata Hugo Diba, CEO kumparan.