TKW Asal Kalbar Berhasil Pulang Setelah 20 Tahun di Malaysia Berkat Facebook

Konten Media Partner
18 Januari 2022 13:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
NE bersama anak-anaknya saat berada di BP2MI Pontianak. NE akhirnya bisa pulang ke Tanah Air setelah 20 tahun bekerja di Malaysia. Foto: Teri/HI!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
NE bersama anak-anaknya saat berada di BP2MI Pontianak. NE akhirnya bisa pulang ke Tanah Air setelah 20 tahun bekerja di Malaysia. Foto: Teri/HI!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pekerja Migran asal Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, berhasil pulang ke Indonesia, berkat media sosial Facebook.
ADVERTISEMENT
NE (36), Pekerja Migran asal Sekadau ini masuk ke Malaysia sejak 2001. Ketika itu ia masih berusia 16 tahun. NE sudah tak pulang ke Indonesia selama 20 tahun.
Kepala BP2MI Pontianak, AKBP Amingga M Primasitito, mengatakan sebelumnya, NE diiming-imingi untuk bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di Malaysia. Namun nyatanya ia akan dipekerjakan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).
“Kita ada laporan dari Yayasan Peduli Anak Bangsa, ada pengaduan dari pihak keluarga NE, memberitahukan kepada kita, ditindaklanjuti ke pusat,” jelas Amingga kepada awak media, Selasa, 18 Januari 2022.
NE masuk ke Malaysia dengan jalur ilegal, atau non prosedural. Pada saat itu ia masih berumur 16 tahun. Dan saat ini NE telah menikah, dan memiliki 6 orang anak.
ADVERTISEMENT
Amingga memaparkan kronologi NE akhirnya bisa pulang ke Indonesia. Pada saat itu, kerabat NE di Malaysia mengunggah informasi seputar NE di media sosial Facebook, dan akhirnya diketahui oleh keluarganya yang berada di Kabupaten Sekadau.
“NE yang punya 6 anak berada di Sabah, Malaysia, sejak 2001 dia hilang kontak dengan keluarganya, baru dari 2019 mereka ada kontak karena setelah dimuat fotonya oleh kerabat di Malaysia di medsos, dikenali adiknya,” paparnya.
“NE saat itu dijanjikan sebagai asisten rumah tangga. Namun kenyataaannya di sana disekap dengan beberapa orang lainnya kemudian akan dijadikan sebagai PSK,” lanjutnya.
Selama 8 tahun disekap, NE bekerja sebagai ART namun gajinya tak pernah dibayarkan. Setelah itu, ia mencoba untuk melarikan diri dan akhirnya bertemu dengan pria yang akhirnya menjadi suaminya.
ADVERTISEMENT
“Setelah melarikan diri dan diselamatkan oleh pekerja migran di sana, warga dari NTT, mereka nikah dan punya anak 6 orang. Pada 2020 kemarin suaminya meninggal dunia karena sakit sehingga mereka terkatung-katung dan alhamdulillah sudah bisa dipulangkan ke Kabupaten Sekadau,” terangnya.
Setelah sampai di Pontianak, NE merasa tenang dan lebih lega karena akan pulang ke kampung halamannya. Ia bersyukur dapat dipulangkan dan berharap agar anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang layak, karena selama di Malaysia anak-anaknya tidak sekolah.
“Saya sudah 20 tahun gak pulang ke Indonesia. Sekarang sudah tenang, sebelumnya di Malaysia banyak pikiran, sekarang tenang di negara sendiri. Saya sama suami sudah mau pulang dari tahun 2013 cuma belum ada biaya,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
“Uangnya (hasil kerja suami) juga untuk biaya sakit suami (sebelum meninggal), mau pulang gak ada biaya. Bersyukur sudah bisa dipulangkan. Anak-anak di sana juga tidak sekolah karena jauh dari kota,“ tukasnya.