TNI di Sintang, Kalbar, Akan Bangun 2 Unit Jembatan di Wilayah Perbatasan

Kapten Inf W.Gurning mengecek pembangunan jembatan yang merupakan salah satu sasaran kegiatan fisik program TMMD Kodim 109/Sintang. Foto: Dok. Pendim Sintang

TNI di Sintang, Kalbar, Akan Bangun 2 Unit Jembatan di Wilayah Perbatasan

Hi!Sintang - Satgas TMMD 109 Kodim 1205/Sintang bekerjasama dengan masyarakat, mulai menyiapkan meterial untuk membangun jembatan penghubung antara Desa Wirayuda dengan Desa Tirta Karya, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, Kalbar.

Ketungau Tengah ini merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sintang yang berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia. Kecamatan lain yang berbatasan dengan Sarawak adalah Ketungau Hulu.

Pasiter Kodim Sintang, Kapten Inf W. Gurning selaku koordinator lapangan mengungkapan, jembatan pertama yang dibangun panjangnya 6 meter, lebar 4 meter. Jembatan kedua, ukurannya 16x4 meter.

"Saat ini yang sedang dikerjakan jembatan yang pertama," kata Gurning, Selasa (29/9).

Pengambilan material kayu untuk membangun jembatan. Foto: Pendim Sintang

Ia berharap, proses pembangunan jembatan ini dapat berjalan dengan baik. Sebab, akses untuk menuju desa harus melalui jembatan tersebut dan juga memiliki fungsi strategis lantaran menjadi perlintasan jalur utama perekonomian.

"Jembatan sebelumnya sudah rusak diterjang banjir 3 bulan yang lalu. Kayunya sudah lapuk dimakan usia sehingga berbahaya untuk dilewati," ucapnya.

Satgas TMMD Dampingi Warga Siapkan Material

Agar proses pembangunan jembatan berjalan dengan lancar, personel Satgas TMMD 109/Sintang ikut mendampingi warga untuk penyiapan meterial.

Kekompakan Warga Desa Tirta Karya dengan TNI sangat terlihat saat pengerjaan pembuatan jembatan. Mereka membawa peralatan kerja sendiri seperti cangkul, palu dan linggis.

Satgas TMMD 109 Kodim 1205/Sintang bekerjasama dengan masyarakat mulai menyiapkan meterial untuk membangun jembatan. Foto: Dok. Pendim Sintang

"Dalam penyiapan meterial kayu ini harus dilakukan oleh orang yang berpengalaman. Di sini, anggota Satgas dibantu oleh warga, memotong kayu dengan menggunakan gergaji mesin," kata Prada Yugo.

Proses pengambilan meterial kayu melewati medan yang cukup sulit karena berada di dalam hutan. Terlebih jalan masih rusak, sehingga sulit untuk dilewati kendaraan roda empat.

"Sebulan kedepan, diharapkan pembuatan 2 jembatan bisa terlaksana dengan lancar. Makanya, pembangunan jembatan pertama ini diusahakan bisa cepat diselesaikan. Sehingga bisa melanjutkan pembangunan jembatan yang kedua," tutur Yugo.