Universitas Terbaik Akan Dibangun di Ibu Kota Baru, Penajam Paser Utara

Konten Media Partner
19 Februari 2020 18:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto bersama dalam Musrenbang Ragional Kalimantan 2020 di Pendopo Gubernur Kalbar, Rabu (19/2). Foto: Dok. Pemprov Kalbar
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama dalam Musrenbang Ragional Kalimantan 2020 di Pendopo Gubernur Kalbar, Rabu (19/2). Foto: Dok. Pemprov Kalbar
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Lima Gubernur Kalimantan mendukung pemindahan ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pada agenda tersebut, kelima Gubernur se-Kalimantan ini melakukan pembacaan deklarasi dukungan pemindahan ibu kota usai pembukaan Musrenbang Regional Kalimantan 2020 di Pendopo Gubernur Kalbar, Rabu (19/2).
ADVERTISEMENT
Kegiatan itu disaksikan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman dan jajaran Forkopimda.
Pada kesempatan tersebut, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengungkapkan, seluruh wilayah di Kalimantan akan mendapatkan keuntungan dari hadirnya ibu kota baru. Keuntungan itu, baik secara ekonomi, infrastruktur hingga sumber daya manusia (SDM).
Di samping itu, universitas terbaik juga direncanakan dibangun di Kalimantan. Sehingga meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“InsyaAllah nanti seluruh warga Kalimantan bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik di ibu kota baru. Mudah-mudahan target pemindahan ibu kota baru di tahun 2024 berjalan mulus,” ucapnya.
Penyerahan cendera mata pada Musrenbang Ragional Kalimantan 2020 di Pendopo Gubernur Kalbar, Rabu (19/2). Foto: Dok. Pemprov Kalbar
Sebagai orang Kalimantan, Fadjroel mengaku, senang karena Pulau Kalimantan dipilih menjadi lokasi ibu kota negara yang baru. Ia mengaku sengaja menyempatkan hadir dalam kegiatan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saya orang Kalimantan, makanya saya gembira dan kemarin minta izin ke presiden untuk hadir sebagai orang Kalimantan mendukung ibu kota baru,” ungkapnya.
Fadjroel yakin wilayah Kalimantan akan mendapatkan keuntungan dengan hadirnya ibu kota baru. Sebab, hampir Rp 500 triliun dana akan masuk dalam pembangunan ibu kota baru. Tak hanya itu, sebanyak 2,5 juta orang akan mendiami ibu kota baru pada 2024 mendatang.
“Pastinya 2,5 juta orang itu akan memerlukan pangan seperti beras. Beberapa tempat di Kalimantan. Kalsel misalnya bisa menjadi penyedia,” kata dia.