Untan Pontianak Segera Miliki Lab Listrik Tenaga Surya

Konten Media Partner
21 Mei 2022 20:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peletakan batu pertama pembangunan lab PLTS Untan Pontianak. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Peletakan batu pertama pembangunan lab PLTS Untan Pontianak. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Dalam waktu dekat Pontianak, Kalimantan Barat, akan memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 1,5 megawatt peak (MWp) di Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak.
ADVERTISEMENT
Pembangunan PLTS telah ditandai dengan groundbreaking atau peletakan batu pertama di atas lahan Untan Pontianak seluas 1,6 hektare, Sabtu, 21 Mei 2022.
Pembangunan laboratorium PLTS di lingkungan kampus itu merupakan hasil kerja sama Untan Pontianak dengan PT Wijaya Karya (Tbk), dan PT Surya Utama Nuansa (SUN). PLTS tersebut digadang-gadang akan menjadi PLTS terbesar se-Indonesia dan pusat riset Energi Baru Terbarukan (EBT) pertama di Pulau Kalimantan.
"Pada siang hari ini kita melakukan groundbreaking untuk pembangkit listrik tenaganya surya dengan kapasitas 1,5 MWp. Ini adalah satu-satunya saat ini di universitas yang membangun dengan kapasitas paling besar. Diharapkan nanti bisa memberikan stimulus atau inspirasi khususnya di Kalbar dan wilayah Kalimantan," ujar Direktur Operasi II PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Harum Akhmad Zuhdi.
ADVERTISEMENT
Laboratorium PLTS berkapasitas 1,5 MWp ini dibangun menggunakan produk solar panel WIKA Photovoltaic yang diproduksi oleh WIKA Industri & Energi (WINNER). Selain mampu membangkitkan tenaga listrik di areal kampus dengan energi bersih, pengembangan PLTS di lingkungan Untan juga nantinya dapat menjadi laboratorium pembelajaran bagi praktisi akademis dan mahasiswa dalam mengenal proses kerja PLTS.
"Potensi yang paling besar kita lihat secara geografis, Pontianak dilewati garis khatulistiwa sehingga covering untuk implementasi dari sudut area PLTS itu paling besar. Sehingga sangat memungkinkan untuk kita, apalagi Untan kita lihat lahannya masih luas. Jadi, sangat memungkinkan untuk kita membangun PLTS di Untan," ungkapnya.
Groundbreaking PLTS di Untan Pontianak. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
"Dengan demikian, civitas akademika UNTAN dapat berkontribusi lebih dalam pengembangan produk juga perluasan pemanfaatan produk PLTS di tanah air," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pada acara peletakan batu pertama tersebut, turut dihadiri Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Dikti) Kemendikbud-Ristek RI, Prof. Ir. Nizam. Ia mengatakan, pembangunan PLTS Untan itu dapat menjadi contoh bagi universitas lainnya di Indonesia untuk menjadi kampus yang mandiri energi.
"Kita harapkan PLTS di Untan ini selain bisa menjadi sumber energi terbarukan juga bisa digunakan untuk pendidikan serta penelitian. Ini merupakan bagian dari gerakan Nasional untuk kampus mandiri energi. Kami harapkan apa yang dilakukan oleh Universitas untan ini bisa di ikuti oleh universitas lainnya untuk menjadi kampus yang mandiri energi," ujarnya.
Nizam menyampaikan, penyalur energi terbarukan itu bisa digunakan untuk keperluan kampus maupun masyarakat sekitar. "Jadi, ini kemanfataannya bisa dipakai untuk pendidikan, pembelajaran, riset dan pengembangan maupun dikonsumsi oleh masyarakat di sekitar kampus. Semuanya itu pengelolaannya akan dilakukan oleh PLN," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Rektor Untan Pontianak, Garuda Wiko mengatakan, Kalbar memiliki potensi energi surya yang sangat melimpah terlebih letaknya di garis equator namun belum menjadi pusat penelitian pengembangan dan implementasi tenaga surya. Untuk itu, ia berharap dengan inovasi dan kolaborasi yang dikembangkan Untan serta PT. Wika dapat menjadi bagian penting dari simbol kebangkitan energi terbarukan nasional khususnya energi surya.
"Lebih jauh lab PLTS ini ditargetkan menjadi pusat riset dan inovasi teknologi energi listrik berbasis EBT di Kalimantan serta menjadi pusat sertifikasi kompetensi terkait PLTS untuk menciptakan SDM yang siap pakai dalam pembangunan PLTS di kalimantan khususnya di daerah-daerah yang sulit mendapatkan listrik," pungkasnya.