Video Klip Terbaru Manjakani: Malam Takbiran, Sabda Rindu, dan Tak Bisa Bertemu
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Penyebaran COVID-19 atau corona virus membuat perayaan Idul Fitri terasa sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, khususnya bagi para perantau. Padahal hari raya Idul Fitri adalah salah satu momentum untuk berkumpul bersama keluarga.
ADVERTISEMENT
Sebagian orang mungkin beruntung dapat berkumpul bersama keluarga walaupun hanya di rumah, namun tak sedikit pula yang terpaksa harus menahan beban rindu tersebut lebih lama lagi untuk bisa berkumpul bersama keluarga.
Kerinduan inilah yang coba digambarkan oleh Manjakani, sebuah band kelahiran Pontianak, melalui video klip dari “Sabda Rindu”, sebuah single yang sudah pernah dilepas secara digital pada Januari 2019, bersamaan dengan video liriknya.
Video klip ini bercerita tentang kerinduan seorang ayah akan anak semata wayangnya yang tidak bisa pulang ketika Idul Fitri. Tak hanya harus merayakan Idul Fitri tanpa sang anak, ia juga harus melewatinya seorang diri karena istrinya telah tiada.
Melalui video klip ini, Manjakani menggambarkan bahwa rindu tak melulu harus larut dalam nuansa muram. Hal itu terlihat ketika sang ayah mencoba mengobati kerinduan tersebut dengan mengantarkan suasana Lebaran kepada anaknya, melalui masakan yang dipelajari dari buku resep mendiang sang istri, serta bagaimana akhirnya sang ayah dan anak merayakan Idul Fitri dengan jarak yang membentang di antara mereka.
ADVERTISEMENT
Ide cerita ini digagas oleh Fitro Dizianto, selaku produser dari video klip "Sabda Rindu". Fitro terinspirasi dari film pendek yang berjudul “Nunggu Teka” karya Mahesa Desaga. Sedangkan untuk penggarapannya, Manjakani kembali mengajak Fietra Rey Pratama sebagai sutradara dan Gilang Gautama sebagai sinematografer.
Video klip Sabda Rindu ini akan dirilis pada 23 Mei 2020, pukul 18.18 WIB melalui kanal Youtube Manjakani Music. "Dengan dirilisnya tepat pada malam menyambut Idul Fitri, Manjakani berharap video klip Sabda Rindu dapat mewakilkan dan mengobati kerinduan para teman-teman perantau yang tidak bisa merayakan hari raya bersama keluarga," ungkap Topan, personel Manjakani.
