Viral Fenomena Hujan Es di Sambas, Ini Penjelasan BMKG

Konten Media Partner
28 April 2022 12:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hujan es di Sambas. Foto: Tangkapan Layar Instagram @sambasinformasi
zoom-in-whitePerbesar
Hujan es di Sambas. Foto: Tangkapan Layar Instagram @sambasinformasi
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Beredar di media sosial video yang memperlihatkan hujan es di wilayah Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Rabu, 27 April 2022 kemarin. Fenomena alam itu membuat beberapa barang dagangan milik warga rusak.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut diketahui melalui unggahan akun informasi di Instagram @sambasinformasi. Video yang diunggah oleh warga itu memperlihatkan jalanan yang sedang diguyur hujan deras dan disertai butiran es.
Sontak unggahan tersebut pun ramai diperbincangkan oleh warganet. Sebagian dari mereka ada yang menyatakan baru pertama kali melihat peristiwa alam itu.
"Masyaallah tanda apelah ni ye, baru kali ini liat ade ujan es," komentar salah satu warganet.
Menanggapi kejadian tersebut, laman akun Instagram Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat @info_bmkg_kakbar menyatakan, hujan es merupakan fenomena alam yang sudah beberapa kali terjadi di Kalbar, setidaknya sebanyak 7 kali.
Hujan es sering terjadi pada siang hingga sore hari, namun dapat juga terjadi pada malam hari, seperti yang terjadi di Kabupaten Sekadau pada tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Faktor kuat pemicu terjadinya hujan es adalah gaya angkat massa udara yang kuat akibat adanya pemanasan yang kuat sebelumnya, sehingga uap air dengan mudah naik ke atas menjadi awan cumulonimbus yang besar, menjulang tinggi dengan dasar awan yang rendah.
Hujan es sering terjadi pada musim peralihan atau ketika sudah beberapa hari tidak hujan dengan pemanasan yang kuat. Pemanasan yang kuat ini dapat dilihat dari adanya peningkatan titik panas. Kejadian hujan es sering disertai dengan angin kencang berdurasi singkat.
Fenomena terjadinya hujan es dapat dianalisis dengan satelit dan radar cuaca. Pada satelit cuaca, fenomenal hujan es ditandai dengan penurunan secara drastis suhu puncak awan. Pada radar cuaca terlihat adanya nilai reflektifitas yang tinggi, lebih dari 50 dBz.
ADVERTISEMENT