Wabup Sintang Wafat: Didiagnosis Kanker Hati, Penyebaran Sampai ke Paru-paru

Konten Media Partner
18 September 2021 17:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Sintang, Yosep Sudiyanto. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Sintang, Yosep Sudiyanto. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh mengungkapkan, penyakit Wakil Bupati Sintang Sudiyanto yang meninggal hari ini, Sabtu 18 September 2021. Mulai dari prostat hingga didiagnosis menderita kanker hati.
ADVERTISEMENT
"Pak Wakil Bupati Sudiyanto awal sakitnya di Sintang. Saat itu, hanya kita curigai terkena penyakit prostat karena kesulitan untuk buang air kecil," kata Sinto saat press relese di Mini Command Center Pemkab Sintang.
Karena penyakit tersebut, Wabup Sudiyanto sempat dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ade M Djoen Sintang. Kemudian berangkat ke Pontianak.
"Di Pontianak ditangani di Rumah Sakit Antonius. Setelah diperiksa oleh dokter-dokter ahli, maka dianjurkan untuk berobat ke Jakarta tepatnya di RSCM," ucapnya.
Di RSCM Jakarta, sambung Sinto, Wabup Sintang Sudiyanto didiagnosis menderita kanker hati. "Kondisi beliau memburuk ini diperkirakan karena penyebaran sel kanker sampai ke paru-paru. Ini yang membuat beliau drop sesak nafas. Sehingga, rencana mengambil tindakan untuk membuang sel kanker batal sampai tiga kali," ungkap Sinto.
ADVERTISEMENT
"Tapi Tuhan berkehendak lain. Kondisi beliau drop terus sampai masuk ICU RSCM dan berpulang," timpalnya.
Sekda Sintang memberikan keterangan saat press release di Mini Command Center Pemkab Sintang. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Sekda Sintang Yosepha Hasnah menjelaskan, Wabup Sintang Sudiyanto berangkat dari Pontianak ke Jakarta tanggal 8 September. Kemudian tanggal 9 September menjalani pemerikasaan di poli rawat jalan RSCM Jakarta.
Selanjutnya, tanggal 12 September masuk rawat inap di RSCM Jakarta. Rencana untuk tindakan Ablasi Radiofrequency (RFA). Pada tanggal 14 September, karena kondisi tertentu tindakan tidak jadi dilakukan dan ditunda sampai tanggal 16 September.
"Ketika tanggal 16 hendak diambil tindakan, tiba-tiba beliau mengalami demam dan sesak nafas. Sehingga tindakan ditunda kembali," jelasnya.
Kondisi Wabup Sudiyanto semakin melemah tanggal 17 September. Tanggal 17 September malam dengan saturasi oksigen menurun, almarhum di pindahkan ke ruang ICU.
ADVERTISEMENT
"Tapi kondisi terus menurun. Sampai tadi pagi saya dapat kabar kondisi beliau makin melemah. Jam 10.30 saya mendapat kabar beliau kritis. Pukul 11.00, Pak Wakil Bupati meninggalkan kita semua," tutur Sekda sambil menahan tangis.