Wali Kota Pontianak Ajak Generasi Muda Jaga Kebersihan

Konten Media Partner
21 September 2019 19:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono (tengah) menghadiri acara World Cleanup Day 2019 di Kota Pontianak, Kalbar, Sabtu (21/9). Foto: Dok Humas Pemkot Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono (tengah) menghadiri acara World Cleanup Day 2019 di Kota Pontianak, Kalbar, Sabtu (21/9). Foto: Dok Humas Pemkot Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Ribuan relawan mengikuti aksi bersih-bersih dalam rangka World Cleanup Day 2019 di Kota Pontianak, Kalbar, Sabtu (21/9). Acara tersebut dipusatkan di kawasan waterfront dan SMP Negeri 1 Pontianak.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengajak warga menjadikan momentum ini untuk selalu menjaga kebersihan lingkungannya, mulai dari diri sendiri, lingkungan rumah dan Kota Pontianak. Namun yang paling terpenting dari kegiatan tersebut adalah mengubah mindset generasi muda agar terbiasa dengan pola hidup bersih.
"Sehingga yang namanya sampah itu pasti akan diambil dan ditempatkan pada tempatnya," ujarnya Edi.
Sampah-sampah yang telah dikumpulkan di dalam karung. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Edi berharap, aksi yang diikuti ribuan orang tersebut tidak berhenti disitu saja. Menurutnya, kegiatan serupa dapat dilakukan sepekan sekali. Langkah ini juga sebagai upaya untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya kebersihan sedini mungkin, mulai anak-anak, pelajar hingga masyarakat luas.
"Kalau masyarakat ikut terlibat menjaga lingkungannya tetap bersih, maka mereka juga sebagai penyumbang lingkungan yang sehat. Sampah bisa dijadikan pupuk. Sehingga bernilai ekonomis, bermanfaat untuk semua dan yang paling penting Kota Pontianak bersih," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ketua Panitia Pelaksana World Cleanup Day, Ariandi Kurniawan menjelaskan kegiatan aksi lingkungan ini telah memasuki tahun ke-3. Ia mengatakan, di Kalbar pihaknya menargetkan sebanyak 300 relawan yang tersebar di Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, Landak, Sintang dan Mempawah.
Ia berharap, kolaborasi tersebut memberikan dampak dan pengaruh positif bagi masyarakat di sekitar. "Fokusnya adalah dengan memungut sampah, kemudian memilah dan mengumpulkan serta menimbang sampah itu. Sebagai anak muda sekaligus relawan, setidaknya kita bisa menjadi contoh karena kita adalah calon pemimpin di masa yang akan datang," ungkapnya.
Tiga jenis tempat sampah sesuai jenis sampahnya. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Salah seorang relawan yang berpartisipasi dalam aksi tersebut, Ghebi mengatakan, langkah kecil yang dilakukan tersebut memberikan dampak besar bagi lingkungan. Menurutnya, kolaborasi dengan merangkul komunitas dan anak muda dalam aksi tersebut sudah sangat baik.
ADVERTISEMENT
"Karena komunitas memiliki peran penting untuk sebuah pergerakaan anak muda. Cuma, tadi karena aku di bagian kecamatan, yang lingkungnya tidak luas dan relawannya banyak agak kurang maksimal kegiatannya, tapi selebihnya bagus" beber Ghebi.
Ghebi pun telah mempraktikan. Kemanapun ia pergi, Ghebi selalu membawa botol tumblr. Ia pun berkomitmen untuk tidak membuang sampah sembarangan. "Nanti mau bawa totebag sendiri saat berbelanja," pungkasnya. (hp6)