Warga Pontianak Dirikan 1.120 Telur Buat Turis Mancanegara Takjub

Konten Media Partner
22 September 2019 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Pontianak dirikan 1.120 butir telur dan memecahkan rekor MURI membuat turis mancanegara takjub. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Warga Pontianak dirikan 1.120 butir telur dan memecahkan rekor MURI membuat turis mancanegara takjub. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Sebanyak 1.120 butir telur berdiri tegak dalam Festival Kulminasi Matahari di Tugu Khatulistiwa Pontianak, Kalbar, Minggu (22/9). Jumlah tersebut berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dan membuat sejumlah turis mancanegara yang hadir takjub.
ADVERTISEMENT
Jumlah tersebut berhasil mengalahkan rekor sebelumnya yang dipecahkan Medan, sebanyak 999 butir telur. Fenomena alam yang terjadi dua kali dalam setahun ini disaksikan oleh ratusan orang, dimana matahari tepat berada di garis Khatulistiwa.
Kegiatan ini juga disemarakan oleh Pontianak International Dragon Boat (PIDB) dan Khatulistiwa Run. Sejumlah negara turut berpartisipasi menyemarakan kegiatan tersebut.
Salah seorang peserta Pontianak International Dragon Boat asal Australia, Peter mengaku takjub dengan event tersebut. Menurutnya, kulminasi matahari maupun PIDB merupakan event yang fantastis dengan melibatkan banyak orang.
Turis mancanegara dibuat takjub dengan Festival Kulminasi Matahari yang juga disemarakan dengan PIDB dan Khatulistiwa Run. Foto: Dok Humas Pemkot Pontianak
"Apalagi di sini ada hal yang menarik yakni pemecahan rekor mendirikan telur terbanyak dengan jumlah yang fantastis mencapai seribu lebih," ujar Peter kepada Hi!Pontianak.
Peter pun merasa senang berada di Kota Pontianak, karena orang-orangnya ramah. Ditambah lagi banyak pilihan kuliner yang enak. "Saya akan kembali lagi ke Pontianak, semoga ke depan tidak ada lagi kabut asap seperti ini," kata Peter.
ADVERTISEMENT
Ia juga mendapat kesempatan menyulut meriam karbit yang telah disediakan panitia. Saat menyulut, dentuman meriam sempat membuatnya kaget. "Sensasi membunyikan meriam ini sangat luar biasa," imbuhnya.
Turis asal Amerika Serikat, Mark Raccuia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap event tersebut. Menurutnya, event tersebut tersebut luar biasa dan sangat menarik. Ia bersama rekan-rekannya merasa senang berada di Pontianak, karena banyak hal yang ditemui dan tidak ada di negaranya.
Para turis mancanegara yang hadir dalam Festival Kulminasi Matahari di Pontianak, Kalbar. Foto: Dok Humas Pemkot Pontianak
"Pemecahan rekor mendirikan telur terbanyak sebagai hal yang langka. Luar biasa dengan jumlah ribuan telur ini bisa berdiri tegak," ucapnya.
Mark menyatakan akan kembali lagi ke Pontianak tahun depan untuk mengikuti PIDB. Ia menilai, warga Pontianak ramah-ramah dan memiliki berbagai macam kuliner yang enak. "Semoga tahun depan akan berbeda tanpa ada kabut asap seperti saat ini," harapnya.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono sangat menyayangkan kondisi cuaca yang diselimuti kabut asap saat. Sebab, hal itu membuat banyak wisatawan yang ingin datang ke Pontianak membatalkan kunjungannya.
Edi berkomitmen untuk terus menggali potensi pariwisata di Kota Pontianak. Namun, hal itu juga memerlukan kolaborasi antara pemerintah daerah yang ada di Kalbar. "Misalnya jika ada event Cap Go Meh di Kota Singkawang, maka turis akan mampir ke Kota Pontianak," tutur Edi. (hp8)