Warga Singkawang ada di Kapal Nur Allya yang Hilang Kontak

Konten Media Partner
29 Agustus 2019 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Basarnas saat melakukan pencarian Mv Nur Allya di perairan Halmahera. Foto: Dok Basarnas.
zoom-in-whitePerbesar
Tim Basarnas saat melakukan pencarian Mv Nur Allya di perairan Halmahera. Foto: Dok Basarnas.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - "Pak, kapal jalan". Itulah pesan terakhir yang diterima Yosi Yosuwar dari anak keduanya, Rizki Fallah. Pesan via SMS itu diterima Yosi pada 20 Agustus 2019, beberapa saat sebelum kapal kargo MV Nur Allya hilang kontak pada pukul 15.00 WIB, di perairan utara Pulau Buru, Maluku. Nasib 25 anak buah kapalnya, termasuk Rizki, hingga kini belum diketahui.
ADVERTISEMENT
Kapal itu sebelumnya berlayar dari Pulau Weda, Maluku Utara, dengan tujuan Sulawesi Tenggara. Rizki yang berasal dari Singkawang, Kalimantan Barat, dan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, dan saat itu sedang kuliah praktik di kapal yang mengangkut muatan nikel tersebut.
Menurut cerita orang tua korban, pria berusia 22 tahun itu memiliki kepribadian baik di rumah. Rizki adalah anak ke dua dari tiga bersaudara. "Rizki anak ke dua saya, dari tiga bersaudara. Dia di rumah anaknya baik," kata Yosi, kepada Hi!Pontianak, Kamis (29/8).
Yosi diberi kabar oleh pihak kampus STIP Jakarta pada Jumat (23/8). "Bahwa Rizki yang saat itu sedang praktik lapangan di kapal tersebut, hilang kontak. Rizki merupakan satu-satunya ABK dari Kalbar," terangnya.
ADVERTISEMENT
Yosi mengatakan, hingga saat ini pencarian masih belum membuahkan hasil, dan tidak ada tanda kapal tenggelam. "Untuk informasi sementara dari pencarian, sementara memang masih nihil. Dugaan kedua, saya khawatir kapal itu dibajak," kata Yosi.
Kapal kargo tersebut milik PT Gurita Lintas Samudra yang membawa 25 ABK yang berlayar dari rute Pulau Weda, Maluku Utara tujuan Morosi, Sulewasei Tenggara.
Hingga saat ini, pencarian masih dilakukan dengan menggunakan kapal KN SAR Pandudewanata oleh tim di laut Maluku. Hingga Kamis (29/8) ini, pencarian masih dilakukan. (hp8)