Warga Sungai Kelambu, Kalbar, Rela Antre LPG 3 Kg sejak Jam 1 Subuh

Konten Media Partner
5 Agustus 2020 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Susunan gas LPG 3 kilogram di depan sebuah pangkalan di Sungai Kelambu, Kabupaten Sambas, Kalbar. Foto: Dok Hi!Pontianak
Hi!Pontianak - Langkanya gas LPG 3 kilogram di desa Sungai Kelambu, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, membuat warga rela antre sejak pukul 23.00 WIB, untuk mendapatkan satu buah tabung di pangkalan LPG.
ADVERTISEMENT
Salah satu warga di Desa Sungai Kelambu, Novi, yang turut antre, mengaku mulai datang ke pangkalan sejak pukul 01.00 WIB. Saat datang, Novi mengatakan antrean tabung LPG 3 kilogram telah disusun memanjang dari pangkalan hingga 50 meter.
“Di pangkalannya seminggu sekali datang. Kuotanya cuman 420 tabung katanya. Jadi karena kuotanya terbatas, sementara orang yang butuh tu ramai, jadi ikut antre,” kata Novi, Rabu (5/8).
Warga rela antre sejak dini hari, karena pembatasan pembelian yang dilakukan Pertamina. Foto: Dok Hi!Pontianak
Antrean sejak malam dilakukan untuk mendapatkan tabung LPG 3 kilogram. Proses antre dilakukan dengan kupon yang dibagikan, untuk nantinya ditukarkan dengan LPG.
“Siapa cepat antre duluan, itula yang dapat. Kalau terlambat dikit, tak dapat gas. Saya antre dari jam 1 malam, kupon ke 60. Betunggulah kita, ganti-gantian,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Oleh pangkalan, saat membeli LPG 3 kilogram, warga harus membawa Kartu Keluarga, yang nantinya akan ditukarkan dengan kupon. 1 Kartu Keluarga, hanya dapat ditukarkan dengan 1 tabung.
“Proses administrasi di pangkalan mulai dicatat sekitar pukul 6 pagi. Jadi orang menyerahkan tabung, duit, sama KK, ditukar sama kupon atau kartu antrean. Nanti mobil (pembawa) gasnya datang, ditukarlah pakai kartu antrean itu. Tak tentu mobil gasnya datang, kadang jam 1 siang,” jelas Novi.
Tak jarang masyarakat yang telah mengantre dari subuh malah tak kebagian tabung LPG 3 kilogram tersebut. Novi mengatakan, mobil pembawa tabung LPG 3 kilogram ke pangkalan tersebut datang dalam satu minggu sekali.
“Langka seperti ini dari bulan puasa. Tiap Selasa mobilnya datang. Datangnya seminggu sekali. Tiap antre pasti ramai yang ndak dapat. Puluhan orang ada yang tak dapat,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT