Waspada Penipuan Fintech, Pentingnya Edukasi Inklusi Keuangan Bagi Milenial

Konten Media Partner
10 Mei 2022 16:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Prinsip Keuangan. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Prinsip Keuangan. (Foto: Shutterstock)
Edi Rusdi Kamtono menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) di Aula Akademi Keperawatan Dharma Insan. Dok. Prokopim
zoom-in-whitePerbesar
Edi Rusdi Kamtono menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) di Aula Akademi Keperawatan Dharma Insan. Dok. Prokopim
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menilai para mahasiswa sudah semestinya memahami dan memperoleh edukasi pentingnya inklusi keuangan dalam keseharian. Apalagi menurutnya sekarang ini kasus penipuan lewat teknologi keuangan atau lebih dikenal financial technology (fintech) kian marak terjadi, mulai dari investasi fintech hingga pinjaman online (pinjol) ilegal.
ADVERTISEMENT
"Kalau para generasi milenial kurang memahami atau minimnya edukasi berkaitan transaksi keuangan yang menggunakan teknologi, bukan tidak mungkin bisa menjadi korban dari oknum-oknum yang memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut," ujarnya saat menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) di Aula Akademi Keperawatan Dharma Insan, Selasa, 10 Mei 2022
Para mahasiswa peserta FGD Edukasi dan Literasi Inklusi Keuangan. Dok : Prokopim.
Menurut Edi, generasi milenial sekarang ini sudah sangat familiar dengan fintech. Berbagai aplikasi yang berkaitan dengan keuangan seperti uang elektronik atau e-money hingga aplikasi pinjol pun mulai ramai diminati. Kendati demikian, Ia mengatakan aplikasi pinjol ilegal yang menjamur dengan tawaran kemudahan dalam mengajukan pinjaman harus dicermati dan dipelajari terlebih dahulu.
"Jangan sampai adik-adik mahasiswa menjadi korban hingga terjerat utang yang menumpuk," ungkapnya.
Lebih lanjut, Edi menilai implementasi inklusi keuangan di kalangan mahasiswa dan kaum milenial sudah hampir merata meskipun belum menyeluruh. Namun Edi yakin hampir setiap mahasiswa sudah memiliki kartu ATM untuk transaksi keuangannya. Hal tersebut juga merupakan bagian dari inklusi keuangan. Termasuk berbelanja online melalui berbagai aplikasi marketplace.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ini era digital adik-adik mahasiswa pastinya sudah tidak asing lagi berbelanja online melalui berbagai aplikasi marketplace," imbuhnya.
Untuk itu, dia berharap para mahasiswa sudah dibekali dengan pengetahuan dalam pemanfaatan teknologi terutama berkaitan dengan finansial. Berkaca dari kasus-kasus yang terjadi dalam transaksi keuangan yang memanfaatkan kemajuan teknologi, setidaknya menjadi pelajaran bagi mahasiswa agar tidak menjadi korban.
"Itulah pentingnya edukasi dan literasi inklusi keuangan bagi para mahasiswa," tutupnya