XL Axiata Ajak Masyarakat Berdonasi Smartphone Bantu Pelajar Kurang Mampu

Konten Media Partner
8 Oktober 2020 18:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini. Foto: Dok. XL Axiata
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini. Foto: Dok. XL Axiata
ADVERTISEMENT
XL Axiata Ajak Masyarakat Berdonasi Smartphone Bantu Pelajar Kurang Mampu
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) memperkuat komitmen untuk selalu mendukung pembangunan nasional melalui bidang telematika. Menginjak usia yang ke-24 tahun berkiprah sebagai operator telekomunikasi dan data di Indonesia, XL Axiata menyadari sepenuhnya atas urgensi bidang telematika yang digelutinya sebagai salah satu penopang utama percepatan pembangunan nasional.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini menegaskan, XL Axiata akan berusaha selalu menyelaraskan kepentingan usaha dan bisnis dengan dukungan kepada visi pembangunan yang dijalankan pemerintah. Ia mengatakan, selama 24 tahun XL Axiata berkiprah di Industri Telkomunikasi Indonesia, pihaknya berusaha maksimal mendukung program pemerintah.
"Kami akan melanjutkan dukungan kepada pemerintah melalui pembangunan jaringan infrastruktur yang semakin luas hingga ke pelosok-pelosok area, adopsi atas teknologi terbaik dan terbaru, serta melahirkan produk-produk layanan inovatif yang akan mendorong produktivitas masyarakat Indonesia," kata Dian dalam keterangan tertulis yang diterima Hi!Pontianak, Kamis (8/10).
ADVERTISEMENT
Melengkapi rangkaian kegiatan HUT ke-24, XL Axiata bersama dengan karyawan mengajak mitra kerja, pelanggan dan masyarakat umum melakukan kegiatan sosial berupa donasi smartphone dan penggalangan dana mulai tanggal 8 hingga akhir Oktober 2020. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu para pelajar kurang mampu di area terpencil yang selama ini kesulitan untuk bisa memiliki smartphone sebagai sarana mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Logo XL Axiata. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
"Sasaran penyaluran donasi ini adalah para pelajar di pelosok-pelosok area yang berada di Nusa Tenggara, Sumatra, dan Kalimantan," ungkap Dian.
Program pengumpulan smartphone baru maupun bekas layak pakai ini terbuka bagi karyawan, pelanggan, dan masyarakat luas. Smartphone bekas layak pakai tersebut bisa diberikan atau dilakukan di XL Center seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Manajemen XL Axiata akan memberikan 1 buah smartphone baru untuk setiap smartphone layak pakai yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian, nantinya jumlah smartphone yang bisa didonasikan menjadi berlipat lebih banyak, yang berarti akan semakin banyak juga pelajar yang terbantu.
"Setiap pelajar penerima donasi smartphone juga akan mendapatkan kartu perdana lengkap dengan paket data XL Axiata, sehingga mereka bisa langsung menggunakan smartphone tersebut untuk mengikuti PJJ," ujarnya.
Penyaluran donasi smartphone ini akan dibantu Benihbaik.com sebagai mitra XL Axiata. Sementara itu, pemilihan para pelajar penerima donasi akan dibantu oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama untuk pelajar madrasah.
Ilustrasi smartphone. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Selain dalam bentuk smartphone, XL Axiata juga akan memberikan dukungan dalam bentuk dana tunai. Untuk itu, XL Axiata akan mengajak masyarakat dan pelaku bisnis lainnya, terutama para mitra dan relasi untuk ikut berpartisipasi sebagai donatur.
ADVERTISEMENT
Partisipasi bisa dilakukan melalui nomor rekening bank BCA: 2050010280 a/n PT XL Axiata Tbk. Sebagai inisiator, XL Axiata mengalokasikan dana sebesar Rp 2,4 miliar, sesuai angka ulang tahun ke-24.
Dana senilai Rp. 2,4 milyar ini akan digabungkan dengan dana hasil pengumpulan bersama masyarakat dan berbagai pihak yang berpartisipasi, untuk nantinya akan disalurkan secara resmi dan transparan ke pihak-pihak yang membutuhkan sesuai aturan yang berlaku.
Rencana pendistribusian donasi smartphone dan dana ini akan dilaksanakan sekitar pertengahan November 2020. XL Axiata melihat, dukungan pada dunia pendidikan sangat dibutuhkan agar puluhan juta pelajar Indonesia bisa tetap memperoleh pendidikan yang layak selama masa pandemi.