Yenny Wahid sebut Hoaks Biang Perpecahan

Konten Media Partner
18 Maret 2019 0:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sutarmidji (kedua kanan) bersama Yenny Wahid (kiri) saat menghadiri Istighosah Qubro Muslimat NU Kalimantan Barat, Minggu (17/3). Foto: Herman SP
Hi!Pontianak – Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf Kalbar, Sutarmidji, mengajak masyarakat untuk menolak semua kampanye negatif, dan tidak mendengarkan isu fitnah. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Istighosah Qubro Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat, di Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Minggu (17/3).
ADVERTISEMENT
“Ada yang isu, kalo Jokowi jadi Presiden lagi, adzan akan dilarang. Mana mungkin. Kenapa? Karena di situ ada Kiai Ma'ruf Amin. Ini pasti Hoax,” kata Bang Midji, panggilan akrabnya.
Dalam Istighosah yang juga dihadiri Ketua PP Muslimat NU, Yenny Wahid, Ketua DPW NU Kalbar, Hildi Hamid, dan sejumlah ulama ini, Bang Midji mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan semua isu dan berita berbau fitnah, yang bisa menimbulkan perpecahan.
Menurut Midji, kerja nyata pemerintahan Jokowi dalam empat tahun ini cukup nyata, terutama di bidang infrastruktur. "Dulu, kita dari Pontianak menuju Sintang bisa memakan waktu sebelas jam. Sekarang hanya lima jam. Kita harus bersyukur, apa yang telah dibuat pemerintah Jokowi," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, Ketua Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Yenny Wahid, mengajak warga NU, khususnya kaum ibu Muslimat NU, memerangi fitnah dan harus adil dalam berpolitik.
"Terserah ibu-ibu, mau jadi pendukung sini, mau jadi pendukung sana, yang penting adil. Bentuk adil dalam berpolitik itu, salah satunya adalah tidak menyebar fitnah dan hoaks terhadap lawan politik, karena dilarang dalam Islam," kata Yenny.
Yenny juga mengimbau Muslimat NU untuk menjauhkan dan memerangi hoaks, sepanjang Pemilu 2019. "Karena selain bisa menyakiti perasaan orang lain, juga menjadi biang perpecahan," ujarnya. (hp4)